Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina
Pengamat: Perlakuan ke Republik Donetsk dan Luhansk Kunci Mendamaikan Rusia-Ukraina
Kedatangan langsung Presiden Joko Widodo ke Ukraina membawa harapan akan terjadi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Syarat kedua adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan diterima menjadi anggota NATO.
Menurut Hikmahanto, mungkin saja pada saat berkunjung di Jerman, Presiden Jokowi mendapat kepastian terkait NATO menolak Ukraina menjadi anggotanya.
"Mungkin kemarin pada waktu di Jerman Presiden Jokowi sudah mendapat jaminan dari negara anggota NATO yang kebetulan anggota G7, bahwa Ukraina tidak akan diterima sebagai anggota NATO. Karena itu yang jadi masalah oleh Rusia."
"Jadi kalau Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Putin, beliau akan mengatakan bahwa 'saya sudah mendapat jaminan dari negara anggota NATO, Ukraina tidak akan masuk ke NATO, dan Ukraina tidak akan menyerang Donbass. Dua itu saja sudah bisa menghentikan Presiden Putin menghentikan serangan itu," pungkasnya.
Presiden Jokowi akan Bertemu Putin setelah Kunjungi Ukraina
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moskow setelah melawat ke Ukraina, pada Kamis (30/6/2022).
Diketahui, Presiden Jokowi sudah sampai di ibu kota Ukraina, Kyiv pada Rabu (29/6/2022) hari ini dan akan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Istana Mariyinsky.
Jokowi dan rombongan menaiki kereta api yang telah disiapkan Pemerintah Ukraina dari Przemyśl, Polandia pada Selasa (28/6/2022).
Terkait pertemuannya dengan Presiden Putin, sejumlah hal akan dibahas dalam pertemuan kedua pemimpin negara ini.
Kabar tersebut dilaporkan TASS, dalam artikelnya yang berjudul "Russian, Indonesian presidents to discuss Ukraine, grain and fertilizer exports on June 30" yang dirilis pada Senin (27/6/2022).
Dikatakan, konflik Ukraina, ekspor gandum, dan pupuk akan menjadi fokus pembicaraan antara Presiden Jokowi dan Presiden Putin pada Kamis besok.
"Presiden (Rusia) akan melanjutkan dialog tentang topik yang sempat mereka singgung pada April, termasuk soal agenda Kelompok 20 (G20)," kata Asisten Presiden Rusia, Yury Ushakov.
Ushakov mengatakan, kedua pemimpin juga akan membahas situasi dunia yang berkaitan dengan konflik Rusia dan Ukraina.
"Tentu saja, para pemimpin akan membahas berbagai aspek situasi internasional, dengan mempertimbangkan faktor Ukraina, dan tentu saja masalah ketahanan pangan. Kemungkinan perluasan ekspor produk pertanian Rusia, termasuk gandum dan pupuk," jelasnya.
Ia menerangkan bahwa pertemuan keduanya dijadwalkan pada 30 Juni 2022.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sebut Jokowi Bisa Buat Rusia-Ukraina Berdamai Jika Dua Syarat Ini Terpenuhi,https://www.tribunnews.com/internasional/2022/06/29/pengamat-sebut-jokowi-bisa-buat-rusia-ukraina-berdamai-jika-dua-syarat-ini-terpenuhi?page=all.