Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina

Pengamat: Perlakuan ke Republik Donetsk dan Luhansk Kunci Mendamaikan Rusia-Ukraina

Kedatangan langsung Presiden Joko Widodo ke Ukraina membawa harapan akan terjadi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Editor: Aswin_Lumintang
(BPMI Sekretariat Presiden/-)
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menaiki kereta luar biasa menuju ke Kyiv, Ukraina. dari Polandia, Selasa (28/6/2022). Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina untuk misi perdamaian dan merupakan kepala negara Asia pertama yang berkunjung di tengah perang Rusia-Ukraina. BPMI Sekretariat Presiden 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kedatangan langsung Presiden Joko Widodo ke Ukraina membawa harapan akan terjadi perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Terkait hal ini beberapa pengamat mengurai beberapa kunci yang membuat kedua negara ini berdamai dan menghentikan perang.

Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana memberikan tanggapannya terkait kedatangan Presiden Jokowi ke Ukraina untuk membawa misi perdamaian Rusia-Ukraina.

Hikmahanto berharap dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky ini, Presiden Jokowi bisa menyampaikan pentingnya mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia.

Selain itu, Hikmahanto menyebut untuk bisa berdamai dengan Rusia, Ukraina harus memenuhi satu syarat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikawal 39 Pasukan Elite yang Diizinkan Rusia dan Ukraina membawa senjata laras panjang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikawal 39 Pasukan Elite yang Diizinkan Rusia dan Ukraina membawa senjata laras panjang. (tribun-medan.com)

Salah satu syaratnya adalah jaminan bahwa Presiden Zelenskyy atau otoritas di Ukraina tidak menyerang warga negaranya yang berada di Donbass.

Diketahui Donbass adalah wilayah perbatasan Ukraina dengan Rusia dan dihuni oleh warga Ukraina yang mempraktekkan budaya Rusia, termasuk berbahasa Rusia.

"Harapan saya Presiden Jokowi akan mengatakan pada Presiden Zelenskyy bahwa perang ini harus dihentikan. Jika Presiden Zelenskyy mengatakan 'saya (Ukraina) posisinya mempertahankan diri bukan menyerang, yang menyerang itu Rusia.'"

"Tapi Presiden Jokowi bisa mengatakan bahwa perang ini bisa diakhiri dengan satu syarat yang harus didapatkan dari Ukraina."

"Yakni jaminan bahwa Presiden Zelenskyy maupun otoritas di Ukraina tidak menyerang warga negaranya yang ada di Donbass, perbatasan Ukraina-Rusia yang mempraktekkan budaya Rusia, termasuk bahasa Rusia," kata Hikmahanto dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Rabu (29/6/2022).

Pasalnya, menurut Hikmahanto, salah satu penyebab kemarahan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyerang pertama kali Donbass dikarenakan Ukraina melakukan genosida di sana.

Baca juga: Terungkap Kronologi Kapal Tenggelam di Labuan Bajo yang Sebabkan Ibu dan Adik Ayu Anjani Meninggal

Baca juga: Nasib Dua Ajudan Presiden yang Naik Derajat Jabat Kapolri karena SBY, Karier Berakhir Manis

 Ukraina diketahui menyerang warganya sendiri yang mempraktekkan budaya Rusia di Donbass.

Oleh karena itu, Rusia akhirnya membuat perjanjian dengan Republik Donetsk dan Luhansk, agar warga Ukraina yang berbahasa Rusia bisa diakui.

"Karena salah satu kemarahan Presiden Putin pada waktu menyerang pertama kali ke Donbass adalah Ukraina melakukan yang namanya genosida. Karena Rusia mengatakan, ini rakyat Ukraina sendiri yang mempraktekkan budaya Rusia, bahasa Rusia itu diserang."

"Maka Rusia membuat perjanjian dengan Republik Donetsk dan Luhansk itu adalah warga negara Ukraina yang berbahasa Rusia diakui."

"Jadi mudah-mudahan itu yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Presiden Zelenskyy. Karena hasil pertemuan itu yang akan dibawa ke Rusia," terang Hikmahanto.

Syarat kedua adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan diterima menjadi anggota NATO.

Menurut Hikmahanto, mungkin saja pada saat berkunjung di Jerman, Presiden Jokowi mendapat kepastian terkait NATO menolak Ukraina menjadi anggotanya.

"Mungkin kemarin pada waktu di Jerman Presiden Jokowi sudah mendapat jaminan dari negara anggota NATO yang kebetulan anggota G7, bahwa Ukraina tidak akan diterima sebagai anggota NATO. Karena itu yang jadi masalah oleh Rusia."

"Jadi kalau Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Putin, beliau akan mengatakan bahwa 'saya sudah mendapat jaminan dari negara anggota NATO, Ukraina tidak akan masuk ke NATO, dan Ukraina tidak akan menyerang Donbass. Dua itu saja sudah bisa menghentikan Presiden Putin menghentikan serangan itu," pungkasnya.

Presiden Jokowi akan Bertemu Putin setelah Kunjungi Ukraina

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moskow setelah melawat ke Ukraina, pada Kamis (30/6/2022).

Diketahui, Presiden Jokowi sudah sampai di ibu kota Ukraina, Kyiv pada Rabu (29/6/2022) hari ini dan akan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Istana Mariyinsky.

Jokowi dan rombongan menaiki kereta api yang telah disiapkan Pemerintah Ukraina dari Przemyśl, Polandia pada Selasa (28/6/2022).

Terkait pertemuannya dengan Presiden Putin, sejumlah hal akan dibahas dalam pertemuan kedua pemimpin negara ini.

Kabar tersebut dilaporkan TASS, dalam artikelnya yang berjudul "Russian, Indonesian presidents to discuss Ukraine, grain and fertilizer exports on June 30" yang dirilis pada Senin (27/6/2022).

Dikatakan, konflik Ukraina, ekspor gandum, dan pupuk akan menjadi fokus pembicaraan antara Presiden Jokowi dan Presiden Putin pada Kamis besok.

"Presiden (Rusia) akan melanjutkan dialog tentang topik yang sempat mereka singgung pada April, termasuk soal agenda Kelompok 20 (G20)," kata Asisten Presiden Rusia, Yury Ushakov.

Ushakov mengatakan, kedua pemimpin juga akan membahas situasi dunia yang berkaitan dengan konflik Rusia dan Ukraina.

"Tentu saja, para pemimpin akan membahas berbagai aspek situasi internasional, dengan mempertimbangkan faktor Ukraina, dan tentu saja masalah ketahanan pangan. Kemungkinan perluasan ekspor produk pertanian Rusia, termasuk gandum dan pupuk," jelasnya.

Ia menerangkan bahwa pertemuan keduanya dijadwalkan pada 30 Juni 2022.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sebut Jokowi Bisa Buat Rusia-Ukraina Berdamai Jika Dua Syarat Ini Terpenuhi,https://www.tribunnews.com/internasional/2022/06/29/pengamat-sebut-jokowi-bisa-buat-rusia-ukraina-berdamai-jika-dua-syarat-ini-terpenuhi?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved