Manado
BPOM Manado Ingatkan Bahaya Resistensi Antibiotik, Obat Keras Masih Bebas Dibeli Tanpa Resep
Hasil penelitian tahun 2019, jumlah kematian akibat resistensi obat di seluruh dunia 4,95 juta jiwa.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Handhika Dawangi
Dampaknya, pengobatan akan menjadi lebih lama. Biaya juga bertambah.
"Selama pasien masih infeksi, bakteri masih bermutasi dan replikasi, kesempatan untuk berpindah ke orang lain juga bertambah," katanya.
Kepala BPOM Manado, Dra Hariani Apt mengatakan, BPOM melakukan sosialisasi itu untuk membangun kesadaran bersama.
"Awalnya kita menggandeng Ikatan Apoteker Indonesia," jelasnya.
Ia menjelaskan, obat keras yang dijual di apotek maupun diberikan rumah sakit semua harus sesuai resep dokter.
Ia bilang, selama ini BPOM telah melakukan pengawan. Apoteker dibekali agar bisa mengedukasi masyarakat.
Edukasi juga sampai ke pemilik apotek, Pemilik Sarana Apotek (PSA). "Mereka jangan hanya melihat dari sisi bisnis," katanya.
"Jika paham, masyarakat tidak akan marah dan merasa tidak dilayani. Memang butuh pemahaman bersama," tambah Hariani.(ndo)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/bpom-manado-menggelar-sosialisasi.jpg)