Abrasi Pantai Amurang
Tenggelamkan Jembatan Kuning dan Puluhan Bangunan, Penyebab Abrasi di Pantai Amurang Masih Misteri
Pemerintah kabupaten Minahasa Selatan belum memberikan informasi secara resmi terkait dengan penyebab bencana di Minsel.
Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADA.CO.ID - Penyebab bencana yang terjadi di kota Amurang Kabupaten Minahasa Selatan masih belum terpecahkan sampai malam ini.
Pemerintah kabupaten Minahasa Selatan belum memberikan informasi secara resmi terkait dengan penyebab bencana di Minsel.
"Kami masih menunggu hasil penelitian dari ahli," kata Sekda Minsel Glady Kawatu.
Kepala balai jalan provinsi dan balai sungai provinsi juga memiliki pandangan yang sama bahwa penyebab bencana masih harus diteliti.
"Ini merupakan hal yang aneh. Karena terjadi bencana tanpa ada tanda - tanda seperti gelombang besar, hujan lebat ataupun gempa bumi.
Kebetulan kami datang malam jadi belum bisa pastikan penyebabnya," kata Hendro Satrio kepala balai Jalan Provinsi Sulut yang didampingi oleh Kepala balai sungai I Komang Sudana.
Kesempatan yang berbeda kadis PU Minsel Roy Durandt pada Tribun Manado, Kamis (16/6/2022) mengatakan kemungkinan penyebab ambruknya jembatan Ranowangko dan puluhan rumah yang hanyut dikarenakan likuefaksi.
"Kemungkinan karena likuefaksi karena Amurang masuk zona merah Jalaur likuefaksi, tapi untuk pastinya kita tetap menunggu hasil penelitian nanti," kata Roy.
Sementara itu Pj Sekprov Sulut, Praseno Hadi mengatakan, sesuai perintah Gubernur Olly Dondokambey akan dilakukan penelitian geologi
"Tidak ada angin, tidak ada ombak tanah tiba-tiba amblas. Takutnya potensi likuifaksi seperti di Palu. Maka akan diteliti secara geologis," kata dia.
Maka sebelum ada hasil penelitian, jangan dulu ada pembangunan.
Pemprov bersama dengan Pemkab Minahasa Selatan sudah mengambil langkah tanggap bencana.
Pos pengungsian sudah disiapkan menampung para korban bencana yang rumahnya tenggelam maupun rusak berat
"BPBD sudah turun bantu warga di lokasi bencana," ujarnya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut menerjunkan tim untuk memantau situasi pesisir Amurang yang menjadi lokasi bencana.