Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Informasi Soal Gagal Jantung yang Perlu Diketahui, Penyebab hingga Klasifikasinya

Gagal jantung merupapakan kondisi yang berbahaya bagi fisik. Ketahuilan penyebab hingga cara mengatasinya.

Editor: Isvara Savitri
eggeeggjiew
Ilustrasi serangan jantung 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Gagal jantung merupakan salah satu kondisi kesehatan yang berbahaya.

Gagal jantung merupakan kondisi ketika jantung tidak mampu memompa cukup darah.

Padahal, hal tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen.

Gagal jantung merupakan akibat dari terganggunya kinerja otot jantung.

Menurut Dokter Spesialis Kardiologi RSUD Tangerang sekligus Ketua Kelompok Kerja Gagal Jantung (Pokja), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr. Siti Elkana Nauli, SpJP-FIHA; di Indonesia penyakit penyerta terbanyak pasien gagal jantung di antaranya:

Dia juga menggarisbawahi, bahwa gagal jantung juga disebabkan karena banyak faktor.

Gejala gagal jantung.
Gejala gagal jantung. (Dpk. Halodoc)

Misalnya, pasien hipertensi yang tidak memiliki keluhan jarang untuk memeriksa kesehatan.

Setelah keluhannya bertambah buruk, barulah mereka memeriksakan diri dan mengobati penyakitnya.

Tak hanya itu, pasien dengan hipertensi juga cenderung tidak minum obat ketika hasil pemeriksaan tensi darah normal.

Padahal, kondisi tersebut bisa memicu kelelahan pada otot jantung, sehingga berisiko terjadi gagal jantung.

"Masalahnya adalah lebih dari 60 persen populasi yang kita temukan dengan diagnosis gagal jantung berada di usia di bawah 50 tahun. Artinya, mereka masih dalam usia produktif, masih harus menafkahi keluarganya," ungkap Siti dalam webinar, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: Info Harga Minyak Goreng Hari Ini Rabu 1 Juni 2022, di Alfamart dan Indomaret

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 01.30 WIB, Pemotor RX King Tewas, Ngebut Lalu Tabrak Beton Pembatas Jalan

"Kalau dia tidak bisa mengontrol penyakitnya, maka makin lama makin sering dirawat di rumah sakit akhirnya harus keluar dari tempat kerja bahkan tidak bisa bekerja sama sekali," sambungnya.

Data registri nasional Pokja gagal jantung PP PERKI tahun 2018, menunjukkan sebanyak 17 persen pasien gagal jantung meninggal saat perawatan di rumah sakit pertama kali.

Sementara 11,3 persen pasien meninggal setelah satu tahun melakukan perawatan, dan 17 persen di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit secara berulang.

Penyebab gagal jantung

Penyebab gagal jantung di Indonesia paling banyak disebabkan oleh:

  • Jantung koroner yaitu penyumbatan pembuluh darah arteri koroner
  • Serangan jantung karena terhentinya suplai okesigen ke otot jantung secara mendadak dan sesaat
  • Kardiomiopati yaitu melemahnya otot jantung misalnya akibat infeksi
  • Kerja jantung berlebih karena bekerja lebih keras sebagai kompensasi beban sirkulasi yang meningkat

Klasifikasi gagal jantung

Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung (kompas.com)

Klasifikasi New York Heart Association (NYHA) adalah kriteria yang dibuat untuk menilai seberapa berat gangguan jantung yang diderita seseorang.

Penilaian ini didasarkan pada keterbatasan aktivitas fisik penderita.

Berikut penjelasannya:

Kelas satu

Performa fisik tidak terbatas: jika Anda sebelumnya mampu berlari sejauh 5 km, namun sekarang berlari 1 km saja sudah merasa lelah, patut dicurigai merupakan tanda gagal jantung.

Baca juga: Baru Terungkap Berapa Banyak Uang yang Diberi Haji Faisal untuk Anak Puput dan Doddy Sudrajat

Baca juga: Momen Presiden Soekarno saat Membedah Pancasila di Sidang Umum PBB: Keadilan Asli dari Manusia

Kelas dua

Performa fisik agak terbatas: ketika Anda mulai sesak napas ketika melakukan aktivitas seperti naik tangga, dapat pula mengindikasikan adanya gagal jantung.

Kelas tiga

Performa fisik sangat terbatas: sesak saat beraktivitas ringan seperti mandi, berjalan, dan sebagainya.

Kelas empat

Tidak dapat beraktivitas fisik sama sekali: bergerak sedikit merasa sesak, sehingga lebih nyaman jika dalam posisi diam saja di tempat.

Pasien biasanya datang dengan kondisi lebih parah, dan bisa disertai gangguan fungsi ginjal.

Gejala gagal jantung

Ilustrasi
Ilustrasi (NET)

Dipaparkan Siti, gagal jantung merupakan kondisi yang sebagian besar irreversible atau tidak bisa disembuhkan, namun dapat diperbaiki guna meningkatkan kualitas hidup pasien. 

"Kita bisa yakinkan pasien untuk tetap bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari, meskipun harus mengonsumsi obat jantung selama seumur hidup," imbuhnya.

Adapun gejala gagal jantung yang dapat dialami pasien menurut dia, antara lain:

  • Mudah letih dan lesu akibat kurang asupan oksigen dan nutrisi di jaringan dan organ tubuh
  • Batuk-batuk di malam hari
  • Kaki dan pergelangannya membengkak atau edema akibat penumpukan cairan di jaringan tubuh
  • Perut membesar dan merasa begah
  • Peningkatan berat badan
  • Hilang nafsu makan
  • Tidur lebih nyaman jika menggunakan dua banyak atau lebih

"Kondisi seperti ini pengobatannya akan lebih susah, lebih lama, dan angka keberhasilan untuk dia recover atau reversible-nya pun akan semakin rendah," terangnya.

Oleh karena itu, dia mengingatkan bahwa deteksi dini gagal jantung sangat penting agar pasien segera ditangani oleh dokter dan mendapatkan perawatan yang optimal.

Merawat pasien dengan gagal jantung

Dokter Siti menekankan tujuan pengobatan pasien gagal jantung, adalah mencegah perburukan penyakit dan meningkatkan kondisi kesehatan pasien.

"Dia (pasien gagal jantung) jangan sampai meninggal dalam kondisi kualitasnya yang jelek. Bagaimana perjalannya dia tetep produktif, dan tidak dirawat di rumah sakit," ucapnya. 

Pasien, lanjut dia, perlu dikontrol penyakitnya agar mencegah dia keluar-masuk rumah sakit akibat perburukan gejala gagal jantungnya.

Maka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien dengan gagal jantung untuk meningkatkan kualitas hidup, seperti:

Berolahraga secara teratur

Hal ini berguna untuk meningkatkan toleransi tubuh terhadap aktivitas karena secara stimultan dapat menaikkan fungsi kardiopulmoner.

Metode: jalan kaki selama 5 menit setiap hari, secara bertahap ditingkatkan dengan jalan cepat 30 menit minimal 5 kali seminggu.

Baca juga: Menarik! Simak 3 Cara Panggang Pizza, Ada Calzone hingga Detroit

Baca juga: RENUNGAN HARIAN KELUARGA GMIM - Amsal 17:10-12 Teguran yang Membangun

Berhenti merokok

Kebiasaan merokok dapat memperburuk kondisi gagal jantung, jadi disarankan untuk segera berhenti merokok.

Membuat catatan harian

Timbang berat badan setiap haru dan bila terjadi kenaikan berat badan sekitar 2 kg dalam satu minggu, informasikan kepada dokter yang menangani.

Catat selalu berat badan Anda dan konsultasikan hasil pantauan dengan dokter.

Catat pula makanan dan minuman yang dikonsumsi di setiap harinya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gagal Jantung, Penyebab, Gejala, hingga Perawatannya Menurut Dokter".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved