Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pantas 34 Pegawai Diplomat Prancis Diusir Dari Rusia, Ternyata Balas Dendam, Dua Negara Memanas

Rusia mengusir 34 pegawai misi diplomatik Perancis dalam sebuah "langkah balas dendam".

Editor: Alpen Martinus
AFP / Dmitry Lovetsky
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pertemuan di Saint Petersburg, 25 Mei 2018. Terbaru, Macron mengaku telah menelepon Putin pada Kamis (24/2/2022) untuk membicarakan invasi Rusia ke Ukraina. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Belum usai melakukan invasi ke Ukraina, kini Rusia harus berperang melawan negara lain.

Negara tersebut adalah Prancis, itu terjadi bukan tanpa alasan.

Hal tak terpuji dilakukan Rusia kepada anak buah Emmanuel Macron.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Bicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Bahas Hal Ini


Presiden Prancis Emmanuel Macron, kiri, mengedipkan mata saat berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setelah konferensi pers bersama setelah pembicaraan mereka di Kyiv, Ukraina, Selasa, 8 Februari 2022.((AP PHOTO/EFREM LUKATSKY)

Rusia mengusir 34 pegawai misi diplomatik Perancis dalam sebuah "langkah balas dendam".

Ini menyusul pengusiran diplomat Rusia dari Perancis sebagai bagian dari tindakan bersama Eropa atas kampanye Rusia di Ukraina.

"Tiga puluh empat karyawan misi diplomatik Perancis di Rusia telah dinyatakan persona non grata," kata kementerian luar negeri Rusia, dilansir AFP.

Dia menambahkan bahwa mereka memiliki waktu dua minggu untuk meninggalkan negara itu.

Baca juga: Segini Uang yang Dihabiskan Rusia dan Ukraina Selama Perang, Capai Ribuan Triliun Rupiah

Moskwa membuat pengumuman itu setelah memanggil duta besar Perancis untuk Rusia, Pierre Levy dan mengatakan kepadanya bahwa pengusiran 41 karyawan misi diplomatik Rusia adalah keputusan yang provokatif dan tidak berdasar.

"Telah ditekankan bahwa langkah ini menyebabkan kerusakan serius pada hubungan Rusia-Perancis dan kerja sama bilateral yang konstruktif," kata kementerian luar negeri.

Perancis lantas "mengutuk keras" pengusiran 34 diplomatnya oleh Rusia, kata kementerian luar negeri di Paris.

Baca juga: Rusia Kerahkan Rudal Nuklir ke Firlandia, Respons Putin ke Helsinki yang Pilih Gabung NATO

Langkah itu disebut tidak memiliki dasar yang sah "Pekerjaan para diplomat dan staf di kedutaan (Perancis) di Rusia berlangsung sepenuhnya dalam kerangka Konvensi Wina tentang hubungan diplomatik dan konsuler," ujar pernyataan mereka.

Di sisi lain, Paris mengusir staf Rusia pada bulan April karena dicurigai menjadi mata-mata. Presiden Prancis Emmanuel Macron awalnya memimpin penjangkauan diplomatik ke Kremlin atas kampanye militer Moskwa di Ukraina.

Tetapi pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya berkurang dan dukungan militer Perancis yang terbuka ke Ukraina telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved