Ingat Saddam Hussein? Presiden Irak yang Diktator, Hidupnya Berakhir Tragis di Tiang Gantungan
Saddam Hussein dikenal sebagai pemimpin diktator yang akhirnya lengser ketika diinvasi secara militer oleh Amerika Serikat.
Gerakan itulah yang kemudian memengaruhi revolusi di beberapa negara di Timur Tengah, salah satunya Irak.
Saddam Hussein pun sempat melarikan diri ke Mesir karena usahanya membunuh Perdana Menteri Irak, Abduk Karim Kasim, pada 1960-an.
Selama di Mesir, ia melanjutkan pendidikan hukum di Universitas Kairo dan melanjutkan di Universitas Bagdad pada 1971.
Dalam perkembangan selanjutnya, Partai Ba'ath menguasai Irak dan mengantarkan Saddam Hussein menjadi wakil presiden Irak.
Sebagai wakil presiden, sikap Saddam Husein ternyata sangat keras dan otoriter, bahkan melebihi Hasan al-Bakr, yang merupakan presiden Irak.
Saddam Hussein kemudian mulai melakukan tindakan untuk menyingkirkan lawan politiknya dan para penentangnya.
Pada 1979, Saddam Hussein menjadi presiden Irak, setelah menggulingkan Hasan al-Bakr.
Sejak menjadi presiden, ia semakin otoriter hingga memicu berbagai perlawanan dari rakyatnya.
Salah satunya adalah perlawanan Muslim Syiah pada 1982, yang berakhir pada pembantaian umat Islam Syiah oleh pemerintah Irak.
Kepemimpinan Saddam Hussein juga menyeret Irak dalam konflik dengan Iran, yang kemudian dikenal sebagai Perang Teluk I pada 1980.
Dalam Perang Teluk I, Irak yang dipimpin Saddam Hussein membuat Iran sangat menderita karena mengalami krisis ekonomi.
Selain itu, banyak rakyat sipil Iran yang menjadi korban Perang Teluk I. Namun pada akhirnya, Irak kalah dalam Perang Teluk I pada 1988, yang memicu kemerosotan ekonomi di negaranya.
Kemerosotan ekonomi akibat Perang Teluk I membuat Irak kembali terseret kepada konflik dengan Kuwait, yang kemudian dikenal dengan Perang Teluk II, pada 1990.
Konflik ini dipicu beberapa hal, salah satunya, Saddam Hussein menuduh Kuwait berbuat curang dengan melakukan pengeboran minyak di wilayahnya.
Perang Teluk II membuat Irak mendapat embargo dari negara-negara Barat dan mengakibatkan kekuasaan Saddam Hussein terjepit.