Lebaran Ketupat di Boltim
Ibu-ibu di Buyat Boltim Mengadang Kendaraan yang Lewat, Ajak Makan Ketupat
Pada perayaan ini tidak terbatas pada keluarga atau tetangga. Semua yang datang atau pun hanya lewat diajak makan bersama.
Penulis: Rustaman Paputungan | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perayaan ketupat di Desa Buyat Bersatu Boltim kembali digelar Minggu (8/5/2022), setelah sebelumnya dua tahun tidak dirayakan karena pandemi covid 19.
Kegiatan dibuka dengan pembacaan doa di semua masjid yang ada di masing-masing desa setelah sholat dzuhur.
Pada perayaan ini tidak terbatas pada keluarga atau tetangga. Semua yang datang atau pun hanya lewat diajak makan bersama.
Warga, sebagian besar ibu-ibu mengadang satu per satu kendaraan yang lewat. baik roda dua dan roda empat.
Dengan maksud untuk mengajak mampir sebentar dan makan makanan yang sudah disiapkan.
Ada tenda atau stand yang disiapkan di sepanjang pinggiran jalan trans.
Ada pengendara yang langsung turun dan makan makanan yang telah tersaji.
Ada juga pengendara yang tidak mau turun dari kendaraan, dengan alasan lagi ada urusan mendadak, ibu-ibu langsung memberikan makanan kepada mereka.
Arus lalu lintas di Jalan Trans Desa Buyat Boltim terpantau ramai lancar pada Pukul 13.30 Wita.
Situasinya berubah pada Pukul 15.30 Wita. kendaraan para pengunjung sudah semakin banyak.
Akibatnya terjadi kemacetan.
Namun kemacetan bisa teratasi karena sudah ada petugas dari pihak keamanan untuk mengatur lalulintas.
Baca juga: Pemprov Sulut Tidak Terapkan WFH, Semua PNS Wajib Masuk Kerja Hari Ini Senin 9 Mei 2022

Perayaan ketupat di Desa Buyat Bersatu Boltim kembali digelar Minggu (8/5/2022), setelah sebelumnya dua tahun tidak dirayakan karena pandemi covid 19. (Tribun Manado/Rustaman Paputungan)
Warga Senang Hari Raya Ketupat Bisa Digelar
Warga Buyat Selatan, Ipdar Paputungan (48) kepada tribunmanado.co.id mengatakan, walaupun hari raya ketupat tahun ini tidak seramai tahun - tahun sebelumnya, tapi ini menjadi kebanggaan dari kami masyarakat, karena raya ketupat bisa dilaksanakan tahun ini.
Tenda makanan yang dibuat saja kurang, karena perayaan ketupat tahun ini sangat mendadak, karena terinformasi tidak akan dilaksanakan, tapi ternyata jadi dilaksanakan. Makanya sebagian warga lebih memilih menyajikan makanan mereka dirumah masing - masing, ucapnya.
Pemerintah: Ini Keinginan Masyarakat
Camat Kotabunan, Idrus Paputungan (55) kepada tribunmanado.co.id mengatakan, kalau raya ketupat di Buyat sudah sering dilaksanakan setiap tahun, namun sempat terhenti selama kurang lebih tiga tahun.
"Tahun ini, keinginan masyarakat untuk melaksanakan perayaan ketupat tidak dapat terbendung lagi, dan ini keinginan dari masyarakat.
Makanya kami dari Pemerintah Kecamatan, terkait raya ketupat yang dilaksanakan di Buyat, kami tidak melarang dan mengiyahkan. Tapi kami meminta kepada warga masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan," ujar dia.
Perayaan Ketupat untuk Silaturahmi
Tokoh masyarakat Buyat Dua, Isnaini Modeong (55) kepada Tribunmanado.co.id mengatakan, perayaan ketupat intinya silahturahim secara umum tanpa mengenal Ras.
Disamping itu, bentuk satu kesyukuran kita, karena bisa melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Kemudian rezeki yang kita dapat selama satu tahun, bisa dirasakan dan dinikmati oleh orang lain, lewat makanan yang kita berikan.
"Walaupun rezeki kita sedikit, tapi ikhlas memberikan. Dan orang - orang bisa menikmati atau merasakan hidangan yang kita berikan, itu satu pahala juga," ujar dia.
Pada perayaan hari raya ketupat kali ini, digelar juga lomba panjat pinang di Desa Buyat Tengah.
Digelar di halaman rumah sangadi (kepala desa) Buyat Tengah. (*)