Komunitas
Peserta Membludak, Boboca Diving Club Sukses Gelar Try Scuba Diving dan Emergency First Response
BDC melaksanakan kegiatan edukatif Try Scuba Diving dan Emergency First Response (EFR) di Dermaga Megamas Manado, Sabtu, 23 April 2022
"Melihat situasi ini, kemungkinan kami akan mengadakan kegiatan yang sama lagi agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa mendapatkan pengalaman pertama menyelam dan melihat seperti apa ketika berada di bawah laut,” ujarnya.
Saat Try Scuba Diving sedang berlangsung, hal yang paling tidak bisa diduga adalah faktor alam.
Tiba-tiba hujan dan angin yang cukup deras berhembus, walaupun tidak menyebabkan ombak besar, namun air menjadi kabur, dan jarak pandang menjadi terbatas.
Namun kegiatan terus dilaksanakan.
Menariknya, setelah mewawancarai beberapa peserta, hal tersebut tidak mematahkan semangat, antusiasme, dan kegirangan mereka.
Mereka sangat senang dengan pengalaman pertama ini.
Yang awalnya banyak yang takut karena tidak bisa berenang, takut akan air yang dalam dan gelap, dan berbagai konotasi negatif mengenai laut seperti takut tiba-tiba muncul ikan hiu besar yang memangsa manusia seperti di film “JAWS” dan film lainnya.

Kemudian pada saat baru saja turun ke air, tentu saja dengan didampingi guide dan setelah diberikan materi dasar tentang penyelaman oleh instruktur selam berlisensi, ada perasaan mereka untuk menyerah dan ingin langsung naik ke permukaan air saja, tetapi mereka memutuskan untuk mengatasi kepanikan mereka dan melanjutkan.
Para peserta sangat antusias dan banyak yang ingin mencoba kembali.
Akhirnya mendadak banyak peserta yang tadinya “takut” akan laut mulai tumbuh “ketertarikan” akan laut. “Itu yang kami inginkan," kata Regina Tampi.
Kegiatan dilanjutkan dengan Emergency First Response (EFR) Refreshment yang diperuntukkan khusus bagi anggota BDC dengan minimal lisensi Rescue Diver.

Materi ini disampaikan langsung oleh anggota Basarnas Manado yaitu Dwi Oktavianus Sutrisno yang juga adalah anggota BDC.
Ia menjelaskan bahwa sebagai diver harus mengetahui Teknik Pertolongan Pertama Terhadap Korban.
Salah satu contoh adalah korban yang mengalami henti nafas dan henti jantung sehingga penanganannya dilakukan dengan Teknik RJP (Resusitasi Jantung Paru) dan Teknik Pemindahan Korban dari tempat yang tidak aman ke tempat yang lebih aman.
Untuk memudahkan penanganan medis lebih lanjut, serta Teknik Penggunaan Tabung Oksigen (Terapi Oksigen) yang diperuntukkan untuk korban dalam kondisi pernafasan yang tidak stabil maupun sebagai tindakan medis lebih lanjut setelah metode RJP berhasil dilakukan terhadap korban.
