Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Kekerasan

Baru Terungkap Kekejaman Mantan Bupati Langkat ke Penghuni Kerangkeng, LPSK: Semuanya Sadis

Kasus Bupati Langkat ini mengejutkan publik karena miliki kerangkeng manusia. Hingga satu per satu fakta terkait kasusnya muncul.

Editor: Glendi Manengal
(TRIBUN MEDAN/HO)
Kondisi penjara yang berada di dalam rumah mantan Bupati Langkat Terbit Rencana, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus Bupati Langkat ini mengejutkan publik karena miliki kerangkeng manusia.

Hingga satu per satu fakta terkait kasusnya muncul.

Yang terbaru kini terungkap kekejian dari mantan Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin.

Baca juga: Curhat Pilu Ibu Tangmo Nida, Sebut Telah Memaafkan Orang yang Terlibat dalam Kematian Putrinya

Baca juga: Gempa Guncang Jawa Barat Magnitudo 4,1 Rabu 16 Maret 2022, Berikut Keterangan dari BMKG

Baca juga: Akhirnya Terungkap Fakta soal Kasus Narkoba Ardhito Pramono, Ternyata Sudah Ditutup, Ini Alasannya

Foto : mantan Bupati Langkat dan kerangkeng manusia yang ada di rumahnya. (istimewa)

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkap adanya fakta memilukan yang dialami sejumlah tahanan, yang sempat mendekam di kerangkeng manusia milik mantan Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin alias Cana.

Sejumlah tahanan memberikan testimoni, mereka tidak hanya disiksa, tapi juga diperlakukan tidak manusiawi.

Dari data yang diperoleh LPSK, tahanan ada yang dipaksa jilat kemaluan anjing.

Bahkan, ada tahanan yang dipaksa melakukan sodomi terhadap sesama para tahanan.

Adegan sodomi itu kemudian direkam oleh para penjaga kerangkeng manusia, diduga untuk dijadikan hiburan.

"Tahanan inisial KEO dan KRM ditelanjangi, diludahi mulutnya. Kemudian mereka mengaku dipaksa minum air kencing sendiri. Penghuni lain dipaksa menjilat sayuran di lantai," kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, Kamis (10/3/2022).

Edwin mengungkapkan, kekejian tidak berhenti sampai di situ.

Para tahanan juga dirampas kemerdekaannya oleh pasukan Terbit Rencana Peranginangin yang berasal dari organisasi Pemuda Pancasila.

"Semuanya sadis. Sepanjang saya melakukan advokasi terhadap korban kekerasan selama kurang-lebih 20 tahun, saya belum pernah menemukan kekerasan sesadis ini," kata Edwin.

Dalam penyelidikannya, LPSK menemukan adanya fakta, bahwa calon tahanan yang akan mendekam di kerangkeng manusia harus lebih dahulu digunduli.

Halaman
123
Sumber: TribunMedan.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved