Tambang Sulut
Januari - Maret 2022, 4 Penambang Emas di Boltim Tewas
Mereka yakni Alan Mokoagow (33) warga Desa Atoga Timur, dan Ronal Rawung (20) warga Tompaso Minsel.
Penulis: Rustaman Paputungan | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Para pencari emas (penambang) yang meninggal di lokasi pertambangan Kabupaten Boltim, Januari hingga Maret 2022 ada 4 orang.
Pertambangan Mintu yang ada di Desa Atoga Timur Kecamatan Motongkad Bolaang Mongondow Timur Sulawesi Utara yang masuk dalam Pertambangan Rakyat telah memakan dua korban jiwa pada hari Rabu (12/1/2022) lalu.
Mereka yakni Alan Mokoagow (33) warga Desa Atoga Timur, dan Ronal Rawung (20) warga Tompaso Minsel.
Keduanya meninggal karena diduga menghirup zat asam. Sebab disamping lokasi tersebut rawan longsor, juga memiliki zat asam yang cukup tinggi.
Insiden kecelakaan juga kembali terjadi Kamis (24/22022).
Kali ini insiden kecelakaan berada di lokasi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) Desa Tobongon Kecamatan Modayag.
Kecelakaan ini juga menewaskan dua pemuda, masing - masing Fikran Umar (22) berasal dari Desa Modayag Dua, dan Darwis Mamonto (22) asal Desa Bongkudai.
Kedua pemuda ini meninggal diduga menghirup zat asam.
Kasat Reskrim Polres Bolaang Mongondow Timur AKP Sahroni Rasyid kepada tribunmanado.co.id Kamis (10/3/2022) mengatakan, kalau memang ada sejumlah tambang yang berstatus PETI karena masuk di kawasan Hutan Lindung (HL).
Seperti lokasi hutan lindung Garini Buyat, Simbalang Tombolikat, Mintu Atoga Timur, dan Talugon, dan beberapa lainya
"Yang jelas yang masuk di Hutan Lindung di luar Nomontang di Desa Lanut, itu PETI. Mintu juga ilegal,tapi itu kembali ke masalah kehidupan warga," sebutnya.
Saat ditanyai soal penertiban lokasi PETI, Sharoni mengatakan yang jelas kalau masuk di kawasan hutan lindung,setiap saat akan ditertibkan,dan kalau yang lain akan ada sosialisasi dari pihaknya,sebutnya.
Dia juga mengatakan kalau data korban yang meninggl di lokasi pertambangan tahun 2022 suda empat orang.Dua orang meninggal di lokasi mintu Desa Atoga Timur Kecamatan Motongkad,dan dua meninggal di Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) Desa Tobongon Kecamatan Modayag.
Tahun lalu 2021 yang meninggal di lokasi pertambangan sesuai data yang di ketahuinya hanya satu orang.
"Lokasi kecelakaan berada di lokasi Simbalang Tombolikat Kecamatan Tutuyan.Dan itu meninggal karena tertimpah pohon," tutupnya.
• Erupsi Gunung Merapi, Ganjar Pranowo Pastikan Belum Ada Warga yang Dievakuasi
• Disperindag Sulut Ungkap Penyebab Minyak Goreng Langka: Pabrik di Bitung Sempat Kekurangan CPO
• Wawancara Eksklusif Bersama Tonaas Wangko Lendy Wangke di HUT ke 20 Brigade Manguni