Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ganjar Pranowo

Erupsi Gunung Merapi, Ganjar Pranowo Pastikan Belum Ada Warga yang Dievakuasi

Ganjar memastikan warga sudah siap menghadapi situasi erupsi dengan metode Desa Kembar akibat letusan Gunung merapi

Editor: David_Kusuma
Tribun Jateng
Ganjar Pranowo 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sampai dengan Kamis (10/3) siang, belum ada laporan warga yang dievakuasi akibat erupsi Merapi yang terjadi pada Rabu (9/3) malam.

Ganjar memastikan warga sudah siap menghadapi situasi erupsi dengan metode Desa Kembar.

“Belum dan mereka sudah punya tempatnya kok,” kata Ganjar.

Ganjar menegaskan sebenarnya warga sekitar Merapi jauh lebih paham. Ganjar menyebut warga juga sangat bagus kearifan lokalnya untuk menghadapi kejadian erupsi.

“Tinggal refleknya saja yang butuh diingatkan oleh pemerintah,” kata Ganjar di kantornya.

Baca juga: Wawancara Eksklusif Bersama Tonaas Wangko Lendy Wangke di HUT ke 20 Brigade Manguni

Terlepas dari itu, Ganjar mengatakan terus memantau perkembangan Gunung Merapi. Pantauan dilakukan para vulkanolog dan bekerjasama dengan wilayah Yogyakarta.

“Kita dilapori setiap hari, sehingga semuanya BPBD melakukan kontroling,” ujar Ganjar.

Tak hanya Merapi, gunung berapi lainnya juga turut dipantau.

Termasuk kebencanaan lain seperti longsor hingga banjir. Sejalan, mitigasi juga disiapkan terus menerus.

“Sehingga betul-betul di area sekitar Merapi ini, bisa kita kelola bersama-sama,” ujarnya.

Desa dan keluarga kembar yang sudah ada di sana, kata Ganjar, juga diimbau untuk aktif kembali. Sehingga jika terjadi kenaikan status siaga Gunung Merapi, warga bisa langsung bergerak.

Desa Kembar adalah program yang yang digagas Pemprov sebagai salah satu langkah antisipasi ancaman erupsi Gunung Merapi. Program ini mengedepankan semangat persaudaraan warga sekitar Merapi membantu warga lain yang berada di kawasan rawan bencana (KRB).

Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo (Tribun Jateng)

Salah satu contoh yang sudah ada yakni di Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Warga di desa ini sudah menjalin kekerabatan dengan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. 

“Maka ikuti seluruh perintah yang diberikan oleh pemegang otoritas apakah itu BPBD, Basarnas, informasi dari BMKG, para vulkanolog agar mereka semua bisa menyelamatkan diri,” tandasnya.

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved