Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Alex Konanykhin, Pengusaha yang Tawarkan Hadiah Rp 14 Miliar Untuk Kepala Vladimir Putin

Kepala Presiden Rusia Vladimir Putin dihargai 1 juta dollar AS atau setara Rp 14 miliar.

Editor: Alpen Martinus
AFP/Alexey NIKOLSKY / Sputnik via Serambinews
Vladimir Putin. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Invasi militer Rusia ke Ukraina ditentang banyak negara, namun Vladimir Putin tetap melakukan penyerangan.

Kebencian kepadanya pun meningkat, bahkan ada yang berniat untuk membunuhnya.

Belum lama ini muncul semacam sayembara untuk membunuh Vladimir Putin.

Baca juga: Ingat Lyudmila Shkrebneva? Dulu Ceraikan Vladimir Putin Sebab Jarang Disentuh, Kini Nikahi Pria Muda

Kepala Presiden Rusia Vladimir Putin dihargai 1 juta dollar AS atau setara Rp 14 miliar.

Hal itu diungkap oleh seorang pengusaha asal Rusia menawarkan hadiah sebesar 1 juta dollar untuk kepala Vladimir Putin, hidup atau mati.

Selain itu, pengusaha sekaligus investor bernama Alex Konanykhin tersebut juga mendesak para perwira militer Rusia untuk menyeret sang presiden ke pengadilan.

Janji tersebut diumumkan Konanykhin melalu sebuah unggahan di media sosial, sebagaimana dilansir The Independent, Kamis (3/3/2022).

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Sudah Tahu Masa Depan Dunia, Negara Adidaya Bukan Lagi Amerika Serikat

Konanykhin menuturkan, penangkapan Putin adalah "tugas moral" untuk membantu Ukraina karena mendapat serangan yang tidak beralasan.

"Saya berjanji untuk membayar 1.000.000 dollar AS kepada petugas yang, sesuai dengan tugas konstitusional mereka, menangkap Putin sebagai penjahat perang di bawah hukum Rusia dan internasional," tulis Konanykhin.

Di Facebook, unggahan Konanykhin tersebut dihapus oleh platform media sosial itu.

Unggahannya tersebut termasuk foto Putin dengan tulisan berbunyi, "Dicari: hidup atau mati. Vladimir Putin atas pembunuhan massal."

Baca juga: Pantas Rencana Vladimir Putin Bunuh Presiden Ukraina Gagal, Ternyata Intelejen Ini Bocorkan Info

"Sebagai seorang etnis Rusia dan warga negara Rusia, saya melihatnya sebagai kewajiban moral saya untuk memfasilitasi denazifikasi Rusia.

Saya akan melanjutkan bantuan saya ke Ukraina dalam upaya heroiknya untuk menahan serangan gencar Putin," imbuh Konanykhin. 

The Independent melaporkan, Konanykhin memiliki sejarah yang rumit dengan Pemerintah Rusia.

Pada 1996, dia ditangkap saat tinggal di AS setelah pihak berwenang Rusia mengeklaim bahwa dia menggelapkan 8 juta dollar AS dari Russian Exchange Bank.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved