Rusia vs Ukraina
Apa yang Diinginkan Putin Terhadap Invasi Rusia ke Ukraina? Padahal Dulu Selalu Menyangkal
Serangan Rusia atas Ukraina tersebut jelas mengejutkan banyak kalangan, termasuk dunia. Padahal selama berbulan-bulan, Putin selalu menyangkalnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Rusia telah mengerahkan sedikitnya 200.000 prajurit dekat perbatasan Ukraina selama beberapa bulan terakhir.
Padahal selama berbulan-bulan Presiden Rusia, Vladimir Putin, membantah berencana menyerang Ukraina.
Namun, pada Kamis (24/02), Putin mengumumkan peluncuran "operasi militer khusus" di wilayah Donbas, Ukraina bagian timur.
Dengan aksi tersebut, Rusia telah memulai invasi skala besar ke Ukraina atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin sejak Kamis (24/2/2022) kemarin.
Baca juga: Jokowi Ucapkan Bismilah Resmikan Tol Manado Bitung Ruas Danowudu-Bitung
Laporan menyebutkan, Rusia menyerang infrastruktur militer Ukraina di sejumlah kota.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, sebanyak 137 warganya tewas dalam serangan Rusia pada hari pertama invasi.
Sebanyak 137 korban yang tewas adalah para warga sipil dan tentara militer.
Serangan Rusia atas Ukraina tersebut jelas mengejutkan banyak kalangan, termasuk dunia.
Apalagi selama berbulan-bulan, Putin selalu menyangkal akan menyerang negara tetangganya tersebut.
Namun kemudian dia membatalkan kesepakatan damai dengan mengirim pasukan melintasi perbatasan di utara, timur dan selatan Ukraina.
Dengan meningkatnya jumlah korban yang tewas, Putin dituduh menghancurkan perdamaian di Eropa dan apa yang terjadi selanjutnya dapat membahayakan seluruh struktur keamanan benua itu.
Dikutip dari BBC.com, inilah sejumlah hal yang perlu diketahui tentang invasi Rusia ke Ukraina hingga apa yang diinginkan Putin:
- Putin Perintahkan Serangan
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada 05.55 waktu Moskow, Putin mengumumkan operasi militer di wilayah Donbas timur Ukraina.