Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Sosok Abdurrahman Wahid, Bapak Pluralisme yang Gemar Bermain Bola, Presiden yang Dilengserkan MPR

Gus Dur banyak terlibat dalam diskusi dan perdebatan mengenai masalah agama, sosial dan politik, dengan berbagai kalangan lintas agama hingga Suku

istimewa via TribunJambi
Sosok Abdurrahman Wahid, Bapak Pluralisme yang Gemar Bermain Bola, Presiden yang Dilengserkan MPR 

Gus Dur kala itu menggantikan BJ Habibie.

Selama masa pemerintahannya, Gus Dur dikenal sebagai Bapak Pluralisme.

Ia sangat menjunjung tinggi keberagaman, terutama suku, agama, dan ras.

Salah satu yang paling dikenang dari sosok Gus Dur adalah keberaniannya mendobrak diskriminasi terhadap warga Tionghoa.

Ia mencabut Instruksi Nomor 14 Tahun 1967 tentang Larangan Kegiatan Perayaan Imlek yang berlaku pada era Presiden Soeharto, dengan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2001 pada 9 April 2001.

Dalam Keppres tersebut, Gus Dur meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif atau libur hanya bagi yang merayakannya.

Tutup usia

Gus Dur dilengserkan sebagai presiden oleh MPR pada 23 Juli 2001.

Ia lantas digantikan Megawati Soekarnoputri.

Delapan tahun setelahnya, tepatnya 30 Desember 2009 pukul 18.40 WIB, Gus Dur wafat di usianya yang ke-69. Dia mengembuskan napas terakhir Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta karena diabetes dan gangguan ginjal.

Gus Dur pergi meninggalkan istri tercintanya, Sinta Nuriyah, dan empat orang anak, yaitu Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh, Annita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved