Rabies di Sulawesi Utara
Rabies: Kurangnya Kesadaran Masyarakat Menyebabkan Angka Kematian Tinggi di Indonesia
Populasi anjing yang melebihi jumlah vaksin dan kesadaran masyarakat yang rendah membuat rabies terus menghantui daerah ini
Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Finneke Wolajan
Sebelum One Health diterapkan, masyarakat sangat sulit mendapat informasi rabies hewan dan manusia. Informasi akan cepat beredar jika terjadi lyssa atau kematian pada manusia akibat rabies. Kata Louise, informasi terkendala karena tak ada koordinasi. Pemerintah Kabupaten Minahasa baru bisa menerapkan model penanganan rabies seperti ini semenjak program One Health masuk di daerah ini tahun 2017.
Louise mengakui penanggulangan rabies dengan pendekatan One Health ini masih sebatas mengobati. Langkah pencegahan rabies dengan cara vaksin pada anjing belum mampu terlaksana sebab jumlah vaksin dan populasi anjing yang belum sebanding.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Didik Budijanto mengatakan selain kesehatan hewan dan kesehatan manusia, unsur masyarakat dalam upaya pengendalian rabies dengan metode One Health sangatlah penting. Sebab harus ada kerja sama yang erat dari para pemangku kepentingan. Masyarakat harus mendapat edukasi apa yang harus dilakukan jika mendapat gigitan anjing. Penting pula untuk meningkatkan kapasitas pemerintah dan para ahli dalam upaya tata laksana kasus gigitan hewan pembawa rabies.
“Paling tidak dengan One Health kami bisa menangani kasus lebih cepat. Targetnya tak ada kematian pada manusia, sedangkan pada anjing angka rabies bisa menurun. Memang sulit kalau rabies di anjing. Selain jumlah populasi dan vaksin sangat tak sebanding, anjing kan memang selalu menggigit. Apalagi kalau kena provokasi,” katanya.Louise.
Dokter Arthur Tooy, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara mengatakan penerapan One Health di Minahasa memiliki dampak yang besar. Kasus kematian pada manusia menurun. Selain Minahasa, melalui anggaran pemerintah daerah, pihaknya menerapkan upaya One Health di kabupaten dan kota lain (Lihat info grafis)


Namun ketika pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020 hingga kini, pemprov mengalihkan anggaran ke penanggulangan Covid-19 yang lebih mendesak. “Kami sebenarnya optimis bahwa kasus rabies akan turun terus, namun pandemi Covid-19 mempengaruhi penanggulangan Rabies di Sulawesi Utara, terutama jika dilihat dari sisi kesehatan manusianya,” ujarnya. (tribunmanado.co.id/finneke wolajan)
Liputan ini didukung oleh Internews’ Earth Journalism Network