Virus Corona
PECAH REKOR, Kasus Baru Covid-19 di Indonesia Rabu 16 Februari 2022 Sebanyak 64.718 Pasien Positif
Pemerintah merilis data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 64.718 pasien hari ini, Rabu (16/2/2022).
Sehingga, kasus kematian dari Covid-19 kini mencapai 145.622.
Satgas juga melaporkan saat ini tercatat ada 445.190 kasus aktif Covid-19.
Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Selain itu, pemerintah juga mencatat bahwa kini terdapat 39.465 orang yang berstatus suspek.
Lebih lanjut, terdapat 510 kabupaten/kota yang terpapar Covid-19 di 34 provinsi.
Kemenkes: Kita Mendekati Puncak Gelombang Covid-19 dari Varian Omicron
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes (Kementerian Kesehatan), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Indonesia sudah mendekati puncak gelombang ketiga Covid-19 yang disebabkan virus corona varian omicron.
Dia mengemukakan, hal tersebut terlihat dari penurunan kasus Covid-19 yang terjadi di DKI Jakarta dalam empat hari terakhir. Pihaknya juga memperkirakan, dalam empat pekan ke depan lonjakan kasus Covid-19 akan terjadi di luar Jawa-Bali.
"Kami perkirakan karena 60-70 persen kasus konfirmasi itu dari DKI dan DKI ada tren penurunan seluruh wilayah DKI, maka kemungkinan kita sudah mendekati puncak kasus omicron ini," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (16/2/2022).
Meski demikian, Nadia meminta masyarakat tetap mewaspadai perkembangan kasus Covid-19. Sebab, pergerakan kasus Covid-19 bergantung pada kecepatan deteksi dini dan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi ini yang jadi catatan kita," ujarnya.
Nadia melanjutkan, berdasarkan kajian ilmiah, daya penularan varian omicron lebih cepat dibandingkan delta dan memiliki mutasi yang lebih banyak.
Oleh karenanya, masyarakat harus berperan dalam melindungi kelompok-kelompok rentan seperti mereka yang punya penyakit penyerta (komorbid), lansia, dan warga yang belum divaksinasi lengkap.
"Seperti DKI sudah paling baik (cakupan vaksinasi), jadi terjadi proteksi bukan hanya kelompok rentan tapi penurunan yang cukup cepat dari sebelumnya," ucap dia.