Berita Minut
Lili Warga Ilo-Ilo Minut Berharap Lingkungan di Sekitar TPA Regional Tetap Terjaga
Lili (30) ibu satu orang anak mengaku kurang berkenan dengan kehadiran TPA Ilo-Ilo ini, karena alasan kenyamanan.
Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tempat Pembuangan Akhir Regional Sulut yang berlokasi di Desa Ilo-Ilo Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara masih mendapat penolakan dari warga sekitar.
Salah satunya Lili (30). Ibu satu orang anak ini mengaku kurang berkenan dengan kehadiran TPA Ilo-Ilo.
"Tentu saya bersama penduduk di sini akui bahwa merasa dirugikan dengan kehadiran TPA Regional di samping rumah kami, karena sudah jelas aromanya bakal mengganggu aktifitas masyarakat," katanya, Senin (7/2/2022).
Ia mengatakan sempat diberitahu bahwa TPA ini hanya menerima sampah kering seperti botol bekas, plastik, botol kaca dan sejenisnya.
"Tapi saya dengar hanya sampah kering saja yang bakal dibuang di TPA ini, namun walaupun seperti itu tetap ada polusi dari pengolahan sampah plastik juga kan," pungkasnya.
Dirinya pun cukup was-was karena limbah pengolahan sampah yang tepat berada di samping rumahnya itu bisa mengganggu kesehatan keluarganya.
"Di sini saya tinggal bersama anak saya. Suami ada di luar kota sedang bekerja. Kalau nantinya lingkungan disekitar kami tidak sehat maka sangat beresiko terhadap kesehatan anak-anak ini," ujar Lili.
Lili bersama keluarganya memang belum lama tinggal di Desa Ilo-Ilo.
"Memang sebelumnya saya tidak tahu soal rencana pembangunan TPA ini, makanya saya memutuskan untuk membeli lahan di sini, tapi tidak tahunya ada rencana pembangunan TPA.
Ya akhirnya saya terpaksa harus melanjutkan hidup saya di sini karena sudah terlanjur punya rumah, mau jual lagi kan susah karena lokasinya dekat tempat sampah," jelasnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa warga di Desa ini telah diberikan sertifikat tanah gratis dari Redistribusi Tanah Non Pertanian Bekas HGU.
"Waktu lalu kami juga mendapat sertifikat tanah gratis, bukan hanya saya sih tapi seluruh warga desa sini juga dapat," ungkapnya.
Dirinya pun berharap agar nantinya jika TPA ini sudah mulai beroperasi bisa diminimalisir dampak negatif terhadap warga sekitar.
"Saya berharap, apa yang disampaikan pemerintah soal hanya sampah kering itu benar dan semoga nantinya lingkungan tetap terjaga," harapnya.
Tentang Minut
Minahasa Utara disingkat Minut adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Utara.
Pusat pemerintahan dan ibu kota Kabupaten Minut adalah Kota Airmadidi.
Kabupaten ini memiliki lokasi yang strategis karena berada di antara dua kota, yaitu Manado dan kota pelabuhan Bitung.
Jarak dari pusat kota Manado ke Airmadidi sekitar 12 km yang dapat ditempuh dalam waktu 30 menit.
Sebagian dari kawasan Bandar Udara Sam Ratulangi terletak di wilayah Minahasa Utara.
Daerah ini memiliki banyak potensi wisata antara lain:
-Wisata Budaya, yaitu cagar budaya Waruga atau kuburan batu moyang Minahasa di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi,
-Batu bertumbuh di Desa Watutumou Kecamatan Kalawat dan Karapan Sapi.
-Wisata Laut, yaitu Taman Laut di pulau Gangga, pulau Lihaga, Pulau Nain dan pulau Talise.
-Makam pahlawan nasional Ibu Maria Walanda Maramis.
- Gunung tertinggi di Sulawesi Utara, yaitu Gunung Klabat atau Tamporok.
- Pasar tradisional di Airmadidi yang menjual berbagai makanan khas Tonsea
- Serta objek wisata yang baru dibangun oleh pemerintah daerah, yaitu objek Wisata Religius Kaki Dian dan Hutan Kenangan yang keduanya berlokasi di kaki gunung Klabat.
- Tanjung Tarabitan, yang merupakan titik paling utara dari pulau.
• Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Pemotor Supra Tewas, Jatuh saat hindari Lubang Lalu Terlindas Truk Tangki
• Akhirnya Terungkap Modus Habib Yusuf Alkaf Iming-imingi Santriwati Barokah, Lalu Berbuat Asusila
• Terkait Kasus Dosen Lecehkan Mahasiswi, Fakultas Hukum Unsrat Agendakan Pemanggilan Terduga Pelaku