Tribun Manado Wiki
Sejarah Bimoli, Minyak Goreng dari Sulawesi Utara, Dipasarkan Sejak Tahun 1968
Bimoli awalnya milik Sinarmas Group yang saat ini dimiliki PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), salah satu anak perusahaan Indofood.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Ekspansi terus dilakukan oleh kelompok agribisnis Salim ini. Pada 2008, SIMP mulai memperluas bisnisnya ke bisnis gula melalui penyertaan saham (60%) di PT Lajuperdana Indah (dikenal dengan merek IndoSugar, menandakan kembalinya Grup Salim ke bisnis ini setelah melepas Sugar Group ke BPPN pada 1999).
Selain itu, SIMP juga mengakuisisi lahan perkebunan di Sumatra Selatan dan Kalimantan Tengah, dan pada 2009 SIMP kembali menambah kepemilikan lahannya di Sumatra Selatan.
Dengan akuisisi-akuisisi ini, saat ini SIMP menguasai 300.000-400.000 ha lahan perkebunan.
Sejak 2014, SIMP telah mengadakan sejumlah diversifikasi, dimulai dengan mendirikan perusahaan patungan bersama PT Wahana Inti Selaras yang bergerak di bidang pembangunan jalan dan infrastruktur perkebunan, serta menyewakan alat-alat berat.
SIMP juga mengembangkan bisnis gula lewat akuisisi PT Madusari Lampung Indah. Pada 2016, SIMP mulai menjajal bisnis teh setelah mengakuisisi PT Pasir Luhur, dan mendirikan perusahaan patungan dengan Daito Cacao Co. Ltd. untuk memproduksi dan memasarkan produk cokelat di Indonesia.
Daito dan SIMP kini tengah membangun pabrik pengolahan biji kakao di Purwakarta, Jawa Barat, dengan investasi US$30 juta hingga US$35 juta. Pabrik itu rampung pada kuartal IV/2019
Dijual sejak tahun 1968
Minyak Bimoli pertama kali dikenalkan di pasar Indonesia pada tahun 1968. Sedangkan untuk varian Bimoli Spesial diperkenalkan pada tahun 1993.
Sebagai upaya pemasaran produk, kini Bimoli memiliki jaringan distribusi besar dari Sabang sampai Merauke.
Karena sudah lama berkecimpung di industri minyak goreng, Bimoli pun melakukan berbagai inovasi mulai dari kualitas, varian, slogan, kemasan, dan strategi pemasarannya.
Hal tersebut membuahkan hasil berupa beberapa penghargaan seperti Platinum Level dari Indonesia Best Brand Award (IBBA) dari tahun 2002-2014, GOLD Level dari Packaging Consumer Branding Award yang diberikan oleh Indonesian Brand identity Summit tahun 2005 dan Diamond Level dari Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA) dari tahun 2000-2014.
Hingga tahun 2016 pun Bimoli masih menjadi pemenang kategori Minyak Goreng Bermerk pada penghargaan ICSA.
Kemasan minyak goreng
Saat ini SIMP memproduksi tiga kategori minyak goreng berbasis kelapa sawit, yaitu minyak goreng bermerek kemasan konsumen; Minyak goreng bermerek kemasan semi-konsumen yang diperuntukkan untuk Horeca(Hotel, Restoran, Café), industri UKM (Usaha Kecil Menengah) dan Minyak goreng untuk keperluan industri.
Untuk minyak goreng bermerek kemasan konsumen, dijual di outlet-outlet ritel dalam kemasan hingga lima liter.
Lalu minyak goreng bermerek kemasan semi-konsumen dijual dalam kemasan 18 liter. Sedangkan minyak goreng untuk keperluan industri untuk memenuhi kebutuhan industri Indofood Group.
Bimoli memiliki beragam varian kemasan antara lain, jerigen 5 liter; botol 2 liter; botol 1 liter; botol 620 ml; botol 250 ml; Pouch 2 liter; pouch 1 liter; pouch 500 ml dan pouch 250 ml.
Untuk varian Bimoli Spesial terdapat kemasan jerigen 5 liter, botol 2 liter, botol1 liter, botol 620 ml, botol 250 ml, pouch 2 liter, dan pouch 1 liter.
(tribunmanado/ndo/wikipedia/berbagai sumber).
• Jelang Pergantian Tahun Baru Cina 2022, Kampung Cina Manado Dipadati Pengunjung
• Harusnya Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terungkap, Ini Penjelasan Ahli Forensik
• Kisah Nabi Nuh, Seorang yang Berkenan di Hati Allah, Dipilih untuk Membangun Bahtera