Digital Activity
Wawancara Eksklusif dengan Wali Kota Bitung Maurits Mantiri : Ada Apa di Kota Bitung?
Tribun Ngopi bersama Maurits Mantiri dipantu host Jumadi Mappanganro Pemimpin Redaksi Tribun Manado, di studio Podcast Tribun Manado jalan AA Maramis
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Ada apa di Kota Bitung? Inilah topik atau tema yang dipilih dapur redaksi Tribun Manado dalam program Tribun Ngopi (Ngobrol Bareng Sang Pemimpin), menghadirkan Ir Maurits Mantiri, Wali Kota Bitung, Rabu (25/1/2022).
Tribun Ngopi bersama Maurits Mantiri dipantu host Jumadi Mappanganro Pemimpin Redaksi Tribun Manado, di studio Podcast Tribun Manado jalan AA Maramis Kairagi, Mapanget Kota Manado.
“Senang berada di tempat ini. Kabar baik, suasananya nyaman apalagi ada kopi,” kata Maurits Mantiri mengawali perbincangan sembari meneguk secangkir kopi.
Maurits Mantiri Wali kota Bitung, memimpin Kota Bitung bersama Hengky Honandar Wakil walikota sudah memasuki 10 bulan pasca dilantik 30 Maret 2021 oleh Gubernur Sulut Dondokambey.

Berikut petikan wawancara Pemimpin Redaksi Jumadi Mappanganro (TM) dan Wali Kota Bitung Maurits Mantiri (MM) :
TM : Sepekan terakhir apa saja kesibukannya?
MM : Kami akhir -akhir ini banyak melihat data. Mengapa data penting? Karena mampu memberikan gambaran dan hitungan, arah yang tepa tapa yang dibuat.
Lalu kedua memonitor langsung di lapangan, apa yang terjadi dan dilaporkan. Akan diukur tingkat keberhasilan dari satu kegiatan, jika tidak diukur kalau bermasalah akan panjang, sehingga sudah dilakukan program antisipasi. Yaitu monitoring dan evaluasi setiap hari.
Dengan turun ke lapangan, bisa tuntaskan persoalan masyarakat yang disampaikan secara rutin kepada kami setiap bulannya.
Unek-unek dari masyarakat tidak hanya didengar, melainkan di tindak lanjutinya dan kemudian termaintein agar jangan jadi seperti pemadam kebakaran, setelah padamkan api kembali pulang. Harus upayakan maintenancenya agar masalah itu tidak terulang lagi.
TM : Terkait video viral Walikota sidak di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bitung. Ada apa, bisa diceritakan lebih dalam?
MM : Jadi sebelumnya sudah pernah di tangkap oleh pak Kajari Bitung, kemudian kami Maurits Hengky komitmen tidak ada pungli. Hingga pernah hadir dan datang Irjen Pol Dr Agung Makbul sekretaris satuan tugas (satgas) Saber Pungli Republik Indonesia buat komitmen terbuka.
Tapi ketika kami mendengar masih ada pungli, dengan nilai rp 1 juta untuk urus administrasi itu keterlaluan, sehingga kami harus buat dampak dan efek jerah bahwa kami tidak main-main dengan urusan pungli.
Karena ini momok bagi masyarakat ketika akan mengurus administrasi.
Administrasi kependudukan adalah data base kependudukan paling central, ambil keputusan dan kebijakan berdasarkan data. Kalau data amburadul bagaimana?