Korea
Pembelot Misterius Lewat Zona Demiliterisasi ke Arah Korea Utara, Militer Korsel Hubungi Korut
Sejak Perang Korea, lebih dari 30.000 orang Korea Utara mengungsi ke Korea Selatan akibat penindasan dan kemiskinan selama bertahun-tahun di Korea Uta
Negosiasi kemudian dimulai pada Juli 1951, tetapi terhambat karena persoalan nasib tawanan perang.
Meskipun banyak tawanan perang yang ditangkap oleh pasukan Amerika tidak ingin kembali ke negara asal mereka, baik Korea Utara maupun China bersikeras agar mereka dipulangkan sebagai syarat perdamaian.
Serangkaian pertukaran tahanan pun terjadi menjelang gencatan senjata tahun 1953. Lebih dari 75.000 tahanan komunis dikembalikan, sedangkan tak kurang dari 22.000 tawanan perang yang membelot atau mencari suaka.
Banyak juga tentara yang hilang pada akhir Perang Korea, dan keberadaannya tidak pernah diketahui.
Sekitar 80.000 tentara Korea Selatan ditangkap di Korea Utara ketika perang Korea berakhir. Korut membantah telah menahan, tetapi para pembelot dan pejabat Korsel melaporkan tawanan perang itu dipekerjakan sebagai pekerja paksa.
Sementara itu di kubu AS, ada lebih dari 7.500 tentara yang hilang. Perang Korea juga terlupakan di "Negeri Paman Sam", karena perhatian media tidak sebesar Perang Dunia I, Perang Dunia II, atau Perang Vietnam.
Tanggal 27 Juli 1953, Korea Utara, China dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian gencatan senjata Perang Korea.
Akan tetapi, Korea Selatan keberatan dengan pembagian Korea dan tidak menyetujui gencatan senjata atau menandatangani perjanjian damai formal.
Jadi, meskipun pertempuran di medan laga telah berakhir, secara teknis Perang Korea masih berlangsung.
Jumlah korban tewas dari Perang Korea diperkirakan hampir 40.000 dari militer AS, 46.000 dari tentara Korea Selatan, 215.000 tentara Korea Utara, 400.000 tentara China, dan 4 juta warga sipil.
Kenapa Korsel dan Korut tidak bersatu?
Upaya reunifikasi untuk menyatukan Korea Selatan dan Korea Utara belum ada titik terangnya, meski gencatan senjata seharusnya diakhiri dengan perjanjian damai.
Syngman Rhee dari Korsel tidak mau menandatangani perjanjian damai karena ingin mengalahkan "saudaranya", sedangkan Korut terus mengembangkan senjata nuklir serta rudal jarak jauh untuk membendung invasi AS.
Akibatnya Korea Utara dijatuhi serangkaian sanksi dari Dewan Keamanan PBB, dan Amerika Serikat masih menempatkan 28.500 tentaranya di Korea Selatan.
Hampir 70 tahun lamanya sejak gencatan senjata Perang Korea, Korsel dan Korut belum bersatu karena sama-sama mengeklaim sebagai penguasa sah dari Semenanjung Korea.
Sumber: Jarang Terjadi, Orang Asing Masuk Korut dari Korsel Saat Tahun Baru 2022