Berita Sangihe
Intensitas Hujan di Sangihe Masih Tinggi, Labesi: Masyarakat Tetap Waspada dan Mencari Tempat Aman
Akses jalan nasional yang menghubungkan Ibukota Kabupaten Kota Tahuna ke wilayah Manganitu, Manganitu Selatan, Tabukan Utara dan sekitarnya tertutup.
Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado – Sudah hampir seminggu intensitas curah hujan di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih tinggi.
Mengakibatkan bencana alam tanah longsor dan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Akses jalan nasional yang menghubungkan Ibukota Kabupaten Kota Tahuna ke wilayah Manganitu, Manganitu Selatan, Tabukan Utara dan sekitarnya tertutup.
Hal itu sebagaimana yang dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe Wandu Labesi.
"Saat ini kita masih status tanggap darurat cuaca ekstrim dan masih terjadi intensitas curah hujan yang cukup tinggi yang menimbulkan terjadinya bencana dan tanah longsor," ucapnya
Dari data yang diperoleh beberapa wilayah yang mengalami bencana alam di antaranya:
- Kecamatan Tabukan Utara di Kampung Bengketang 5 Rumah tergenang banjir.
- Kampung Moade jembatan Putus.
- Kampung Raku Jembatan Putus.
- Kampung Utaurano 3 rumah rusak ringan 22 jiwa mengungsi.
- Kecamatan Tahuna di Kelurahan Santiago 4 rumah rusak berat (hanyut) akibat banjir, 1 rumah rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang.
- Kecamatan Tahuna Timur banjir.
Selain itu longsor juga terjadi di jalur jalan trans Tahuna - Manganitu, jalur trans Tahuna- Tabukan Utara.
Lanjut dikatakan Labesi intesitas curah hujan masih tinggi masyarakat diharapkan tetap waspada.
"Mengingat kondisi cuaca masih tidak menentu diharapkan masyarakat tetap waspada mencari tempat aman saat hujan melebih 1 jam dengan intensitas tinggi," tutupnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ilustrasi_20180408_174450.jpg)