Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Ingin Melayani dengan Paduan Suara, Fricilia Rumajar Bentuk Tim Paduan Suara Sendiri

"Tahun 2004-2006 dipercaya menjadi Konduktor di GMIM Syaloom lalu akhirnya di kampus juga dipercaya sebagai Konduktor," kata Lia.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Tribun Manado.
Fricilia Vloudia Rumajar, seorang Konduktor Paduan Suara asal Sulawesi Utara (Sulut). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Terjun ke pelayanan melalui paduan suara awalnya bukan merupakan minat Fricilia Vloudia Rumajar, seorang Konduktor Paduan Suara asal Sulawesi Utara (Sulut).

Fricilia lebih tertarik bermain musik dalam format band dibanding choir.

"Ada satu titik saya justru terpanggil terjun ke dunia paduan suara baik di universitas maupun di gereja," jelas perempuan yang lebih akrab disapa Lia ini dalam acara Tribun Sosok: Melayani Lewat Paduan Suara, Rabu (29/12/2021). 

Lia pertama kali terjun di dunia paduan suara sekira tahun 2004 ketika kuliah di Universitas Negeri Manado (UNIMA).

Sekian lama menekuni paduan suara, Lia pada akhirnya dipercaya menjadi seorang Konduktor.

"Tahun 2004-2006 dipercaya menjadi Konduktor di GMIM Syaloom lalu akhirnya di kampus juga dipercaya sebagai Konduktor," kata Lia.

Paduan suara pada akhirnya memberikan banyak pembelajaran bagi Lia.

Salah satunya ketika berpergian ke luar negeri dalam rangka mengikuti acara paduan suara, Lia yang tadinya takut naik pesawat terpaksa harus memberanikan diri.

"Ada juga pengalaman menarik ketika di Cina atau Korea Selatan ketika menyanyi untuk Tari Maengket, lenso (sapu tangan, -red) yang harusnya diberikan ke pria tidak tercabut. Gugup sekali waktu itu," tambah Lia.

Selain itu, setelah lama terjun di dunia paduan suara, Lia akhirnya membentuk Fricilia Mix Choir (FMC) yang dibentuk pada tahun 2014.

Awalnya, Lia membentuk Fricilia Female Choir.

Namun karena paduan suara terkesan membosankan, Fricilia Female Choir hanya bertahan selama dua bulan dan digantikan dengan FMC.

"Akhirnya FMC menunjukkan kemajuan, mengikuti lomba, kegiatan di gereja.

Waktu itu nggak percaya diri juga sebenarnya pakai nama sendiri karena basic-nya bukan musik.

Tapi tetap mencoba karena visi dan misinya pelayanan," ujar Lia.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved