Berita Manado
Omzet Penjualan Kembang Api di Kota Manado Turun 50 Persen
Namun, perayaan natal dan tahun baru dua tahun terakhir berbeda karena adanya pandemi virus corona (Covid-19).
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Perayaan natal dan tahun baru identik dengan kembang api yang menambah kemeriahan.
Namun, perayaan natal dan tahun baru dua tahun terakhir berbeda karena adanya pandemi virus corona (Covid-19).
Pemerintah masih mengimbau masyarakat agar tidak merayakan natal dan tahun baru di tempat umum agar tidak terjadi kerumunan.
Kebijakan ini juga berpengaruh pada penjualan kembang api di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Salah seorang penjaga di Agen Kembang Api Serba Murah bernama Valen mengatakan bahwa penjualan tahun kemarin masih lebih baik dari tahun ini.
"Sebelum pandemi Covid-19 biasanya tanggal segini sudah mulai ramai," ujar Valen ketika ditemui Tribunmanado.co.id, Rabu (15/12/2021).
Valen juga mengatakan penjualan menurun sekitar 50 persen.
"Dulu per hari bisa dapat Rp 5 juta, sekarang nggak sampai," tambah Valen.
Sejak pandemi Covid-19 Valen mengungkapkan penjualan kembang api baru ramai setelah tanggal 20 Desember hingga 31 Desember.
Agen Serba Murah sendiri menjual berbagai jenis kembang api dengan harga Rp 10 ribu-Rp 5 juta.
Kembang api tersebut cocok untuk semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
"Kalau kembang api yang besar-besar biasanya dipakai untuk perayaan pejabat atau di hotel-hotel," tutur Valen. (*)
• Gaga Muhammad Punya Niat Nikahi Laura Anna
• Simak Cara Menghilangkan Jerawat dengan Cengkeh, Simple dan Memuaskan
• Sopir Bus Transjakarta yang Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas Tidak Jadi Tersangka, Ini Alasan Polisi