Pembunuhan di Subang
Teka-teki Nasi Goreng di TKP Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Danu Akui Sesuatu, Jadi Bukti?
Nasi goreng itu pula ditanyakan penyidik kepada ayah korban Amalia Mustika Ratu dan suami dari Tuti Suhartini itu.
Ketiga pria ini mengaku juga turut diperiksa dalam kasus Subang.
Saksi pertama yang wajahnya diblur dan namanya tak diberitahu, mengaku ia ditanya penyidik soal apa yang dilihat saat melintas rumah Tuti.
Pria ini mengaku melintas TKP menjelang tengah malam.
"Yah paling ditanya pas saya melintas di depan TKP, sekitar jam 23.40 WIB," katanya.
Ia mengaku melintas saat perjalanan pulang ke daerah Kasomalang.
"Pulang dari rumah saudara mau ke Kasomalang," katanya.
Saat melintas TKP, ia mengaku melihat lima orang di TKP kasus Subang.
"Di TKP saya melihat ada 5 orang. 3 perempuan , 2 laki-laki. itu gak lama sih. sebentar. melintas sekitar 55 sampai 60 km per jam lah," katanya.
Sementara itu saksi kedua mengaku melihat seseorang saat pagi hari, Rabu (18/8/2021).
"Saya cuman lihat seseorang di situ pagi, terus pulang masih ada orang itu," katanya.
Pria ini mengaku melihat seseorang di TKP pembunuhan ibu dan anak sekitar pukul 07.00 WIB.
"Di tempat kejadian, sekitar jam 6 - jam 7 lah," katanya.
Danu batal beli nasgor
Danu mengaku sempat melihat 2 sosok misterius sebelum kejadian.
Hal itu seperti yang disampaikan Kepala Desa Jalancagak sekaligus kerabat dekat korban, Indra Zainal Alim, saat diwawancara oleh Tribunnews, Sabtu (23/10/2021).
Menurut Indra, Danu mengaku sempat melihat dua sosok misterius tepat sebelum Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas.
"(Danu) Itu semalaman dengan saya," katanya.
Sayangnya dia enggan menjelaskan peristiwa tersebut dengan lebih detail meski telah mendapat penjelasan dari Danu.
Dia menyebut baru berani menjelaskan bila pihak kepolisian sudah menerangkannya atau penyelidikan pihak kepolisian terkait pernyataan Danu sudah selesai.
"Nanti saya sampaikan juga, bila pihak kepolisian menjelaskannya, saya janji," jelasnya.

Mengenai hal ini Indra menyebut dirinya sudah mengetahui detail penjelasan yang diberikan Danu.
Dia berada semalaman bersama Danu ketika Danu memberi penjelasan tersebut.
"Itu kan penjelasannya dari Ki Anom, itu dengan saya, nanti akan saya jelaskan," katanya.
Dia menyebut takut apabila keterangan Danu jika dijelaskan sekarang akan menimbulkan spekulasi liar di kalangan masyarakat.
Namun dia meminta agar masyarakat tidak tergesa-gesa untuk menyimpulkan dan menunggu pihak berwenang yang membuat kesimpulan atas kasus ini.
"Takutnya mengganggu," katanya.
Dia mengaku resah dengan adanya spekulasi liar di kalangan masyarakat, bahkan dia juga membuat kanal Youtube yang dimaksudkan sebagai pembanding atau rujukan informasi terkait kasus Subang.
Terlebih sebagian konten menyudutkan pihak-pihak keluarga dan mendahului kepolisian.
"Kemudian ada sesuatu yang menjadi polemik dipemberitaan yang lain akan saya netralisasi semua," katanya.
"Banyak hal-hal yang kayaknya menyudutkan ini, saling serang gitu, saya adalah pihak keluarganya, jadi saya ada di tengah."
Setelah diperiksa penyidik dan BIN, Danu meralat melihat 2 sosok misterius di malam pembunuhan Tuti dan Amalia.

Sebelumnya, pengakuan Dani melihat 2 sosok misterius berusia kisaran 25 tahun itu terdapat di channel Youtube Ki Anom. Belakangan, setelah diperiksa polisi, ternyata pengakuan itu bohong belaka.
Danu pun kembali diperiksa BIN, penyidik Mabes Polri hingga ahli forensik mulai Kamis (28/10/2021), Jumat (29/10/2021) dan terakhir Senin (1/11/2021). Dalam pemeriksaan terakhir itu, Danu diperiksa selama 4 jam.
Dalam pengakuan Danu di channel Ki Anom sebelumnya, ia mengetahui dua sosok misterius ketika batal membeli nasi goreng karena penjualnya sudah tutup. Penjual nasi goreng itu berada tak jauh dari rumah Tuti.
Pada saat pulang, Danu yang melintas di depan rumah Tuti melihat dua sosok pria dan wanita msterius usianya dipekirakan 25 tahunan.
Ternyata, pengakuan Danu itu dicabut saat diperiksa ulang untuk penandatanganan berita acara perkara (BAP) di Polres Subang.
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan mengatakan kliennya tidak keluar rumah jam 3 pagi di hari pembunuhan di Subang itu. Pernyataan Danu sebelumnya diklarifikasi dalam kanal YouTube Misteri Mbak Suci.
"Kalau sampai saat ini Danu meyakini pada hari H itu tidur selaras dengan jawaban ibu dan bapaknya," katanya.
Achmad Taufan menjelaskan alasan Danu tidak konsisten dalam memberikan pernyataan. Hal tersebut berkaitan dengan psikologis.
Rasa tegang dan terpukul harus mengalami kejadian tragis di usia muda mempengaruhinya. "Kami dari kuasa hukum bisa memaklumi bahwa Danu ini masih sangat muda dan di usia muda mengalami kejadian luar biasa."
"Kadang di-BAP ingat kejadian ini ya disampaikan, ingat ini ya disampaikan. Masuk kantor polisi juga mungkin baru kali ini," tambahnya.
Achmad Taufan mengatakan Danu telah meluruskan pernyataan sebelumnya. "Keadan psikologis dia ini yang mungkin membuat beliau sempat dari pemeriksaan yang lama dan hari ini sempat berbeda-beda. Danu sudah mengakui yang harus diluruskan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Misteri Nasi Goreng di Rumah Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Danu Pernah Ngaku Batal Beli Nasgor,
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Malam Sebelum Kasus Subang, Sempat Ngaku Batal Beli Nasi Goreng, Danu Lakukan Ini Jam 3 Dini Hari, https://jabar.tribunnews.com/2021/11/29/malam-sebelum-kasus-subang-sempat-ngaku-batal-beli-nasi-goreng-danu-lakukan-ini-jam-3-dini-hari?page=all