Pemuda Katolik
Untuk Papua, Pemuda Katolik Dukung Slogan Panglima Baru “TNI Adalah Kita”
Setiap anggota TNI yang datang dari luar Papua untuk bertugas di Papua harus dibekali pemahaman yang utuh tentang aspek antropologi Papua.
Penulis: maximus conterius | Editor: maximus conterius
Persoalan persepsi terhadap isu sosial kemasyarakatan di Papua dapat diminimalisasi jika setiap prajurit TNI mampu menginternalisasi kebudayaan dan situasi sosial masyarakat Papua.
“Pemuda Katolik akan bergerak lebih maju melibatkan kader-kader di Papua dan Papua Barat melalui Gugus Tugas Kebangsaan, HAM dan Papua dengan melakukan pemberdayaan generasi muda Papua,” kata dia.
“Selain untuk penguatan kapasitas orang muda juga untuk mendorong mereka sebagai lokomotif perbaikan persepsi. Papua adalah bagian dari Nusantara dan Papua adalah kita," tambah dia.
Gusma kembali menegaskan, agar tidak terulang lagi terjadi konflik bersenjata yang menimbulkan korban baik dari rakyat Papua atau pun dari TNI, TNI musti mengubah pendekatan yang lebih humanis.
Caranya dengan melibatkan orang muda Papua baik aktivis, pengacara, influencer dan lain sebagainya sebagai subyek pelaku dari program kemanusiaan, kesejahteraan dan kebangsaan di Papua.
Tak lupa bahwa TNI juga harus membangun komunikasi dengan dialog bersama tokoh adat dan tokoh masyarakat Papua melalui pendidikan politik kebangsaan dalam rangka menyamakan persepsi untuk Papua yang lebih adil dan manusiawi.
Selain itu, lebih khusus Gusma menyatakan, keberpihakan TNI dalam pembangunan sumber daya orang asli Papua juga dapat terwujud dalam peningkatan kuota penerimaan calon prajurit TNI yang berasal dari Papua.
Potensi orang muda Papua yang melimpah dapat secara nyata berkontribusi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui pengabdian sebagai prajurit TNI. (*)
Baca juga: Dituntut 1 Tahun Penjara karena Tegur Suami Mabuk, Ibu Dua Anak Ini Dapat Banyak Dukungan
Baca juga: Ahmad Zaini Dinonaktifkan MUI Pasca Ditangkap Densus 88, Ini Pernyataannya
Baca juga: Ingat Inka Christie? Lady Rock, Dulu Ogah Nikah, Kini Putuskan Nikah Saat Usia 44 Tahun