Kesultanan Pontianak
Mengenal Lebih Dekat Kesultanan Pontianak yang Kini Dipimpin Syarif Mahmud Melvin Alkadrie
Lantas seperti apa sejarah Kesultanan Pontianak yang kini merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)?
“Kerajaan Nusantara merupakan pewaris sejarah yang selama berabad-abad telah memberikan sumbangsih besar dalam menjaga marwah bangsa, memberikan sumbangsih bagi kemajuan peradaban Nusantara, membangun kesetaraan, silaturahim dan kebersamaan, menjaga NKRI dan ideologi Negara, dan menjadi tempat masyarakat mengadukan berbagai persoalan yang terjadi di Daerah,” sebutnya.
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, DPD RI berkomitmen mendorong Pemeritah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk senantiasa menghormati dan melindungi Kerajaan Nusantara sebagai pondasi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kami juga mendukung berbagai upaya pelestarian nilai-nilai tradisi beserta peninggalan Kerajaan Nusantara sebagai bagian dari upaya pembangunan kebudayaan Nasional,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, LaNyalla mendapat gelar kehormatan, Datuk, dari Kesultanan Pontianak. Gelar ini menjadikan LaNyalla sebagai bagian dari keluarga besar Kesultanan Pontianak.
LaNyalla juga diajak berkeliling Istana Kadriah yang dianggap sebagai cikal bakal Kota Pontianak karena dulu menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Pontianak. Di Istana Kuning tersebut, LaNyalla melihat banyak peninggalan dan bukti sejarah perjuangan Kesultanan Pontianak.
Lokasi istana berada di sekitar Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman, yang merupakan masjid tertua di Pontianak. Di sekitar istana juga terdapat pemukiman padat penduduk yang tersebar di dataran Sungai Kapuas.
Pada bagian pintu utama istana, terdapat sebuah hiasan mahkota yang ditambah beberapa ornamen bulan dan bintang yang menandakan Kesultanan Pontianak adalah kesultanan Islam.
Istana Kadriah sendiri menjadi wisata religi yang banyak dikunjungi karena kini dijadikan sebagai museum baru di Pontianak. Di sisi istana juga terdapat peninggalan sejumlah meriam kuno yang dibuat oleh Portugis dan Perancis.
Di dalam istana terdapat kaca pecah 1000 dan dianggap sebagai kaca ajaib karena bisa menampilkan diri kita sebanyak 1000 wajah. Selain itu juga terdapat lancang kuning, alat transportasi laut tradisional.
Pendiri Kesultanan Pontianak memang dikenal sebagai seorang pelaut yang tangguh dan berani. Kemampuannya dalam berdagang membuatnya kaya raya sehingga dia mampu melengkapi kapalnya dengan peralatan perang.
Tak heran ada bagian bangunan di dalam Istana Kadriah yang menyerupai buritan kapal. Ruangan tersebut kini dijadikan tempat menjamu tamu kerajaan untuk makan.
Kesultanan Pontianak telah memiliki 9 pewaris tahta hingga saat ini, meski sempat mengalami kekosongan jabatan hingga 25 tahun setelah Sultan Hamid II wafat. Sultan Syarif Mahmud Melvin dinobatkan sebagai Sultan Pontianak ke-IX setelah ayahnya, Sultan Syarif Abubakar Alkadrie meninggal dunia pada tahun 2017.
Kesultanan termuda di Nusantara itu memiliki areal pemakaman di daerah Batu Layang. Di tempat ini lah para pemimpin Kesultanan Pontianak dan kerabatnya yang telah wafat dimakamkan, seperti Sultan Syarif Abdurahman dan Sultan Hamid II.
LaNyalla juga berziarah ke makam raja-raja Kesultanan Pontianak itu. Seorang kerabat kesultanan, Syarif Abdul Muthalif berharap kunjungan LaNyalla bisa membuat para tokoh bangsa tergerak untuk ikut mengunjungi situs cagar budaya tersebut.
“Kami merasa bangga dikunjungi beliau, karena jarang tokoh-tokoh besar datang ke sini. Kami berharap agar kehadiran Bapak Ketua DPD bisa membantu agar lingkungan di sekitar sini menjadi lebih sempurna lagi. Agar masyarakat juga bisa hidup secara damai,” ujarnya.(*)
Baca juga: Diseret Keluar dari Istana Keraton Kadariah, Ratu Kesultanan Pontianak Diduga Dianiaya hingga Memar
Baca juga: Detik-detik Istri Sah Diseret Keluar dari Istana Keraton Kadariah, Istri Kedua Jadi Maha Ratu
Baca juga: Sosok Syarif Mahmud Melvin Alkadrie Sultan Pontianak yang Jadikan Istri Siri Ratu, Istri Sah Diseret
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Kesultanan Pontianak, Didirikan Sultan Syarif Abdurahman Al-Qadri Hingga Jadi Bagian NKRI