Berita Nasional
Kuasa Hukum Bantah Pengawal HRS Bawa Senjata Api, Singggung Soal Durian Dalam Dus
Keterangan yang dihadirkan dalam sidan pembunuhan di luar hukum alias unlawful killing, yang menewaskan 6 anggota FPI, ikut dikomentari Aziz Yanuar
Kata dia, saat itu yang dibawa dalam mobil Chevrolet Spin berwarna abu-abu yang digunakan anggota FPI saat mengawal Rizieq Shihab, hanya buah durian di dalam kardus.
"HRS dan kawan-kawan mau dakwah keluarga dan istirahat di Karawang."
"Isi mobil Chevrolet itu yang berbahaya hanya durian di dalam dus," seloroh Aziz.
Ada Golok, Samurai, dan Dua Pucuk Revolver
Satu dari tujuh saksi bernama Ratih binti Harun yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang secara virtual, mengaku melihat sebilah samurai dari hasil penggeledahan mobil eks anggota Laskar FPI.
Kesaksian itu diungkapkan dalam sidang lanjutan dugaan pembunuhan di luar hukum alias unlawful killing yang menewaskan 6 anggota FPI.
Mulanya Ratih yang bekerja sebagai penjaga rumah makan Megarasa di Rest Area KM50 Cikampek, menceritakan pada 7 Desember 2020 dini hari, mendengar suara rem mobil mendadak yang diketahui milik anggota FPI.
"Ada mendengar rem mobil, ngerem mendadak, mobil warna abu-abu."
"Saya langsung bangun lihat ke depan, jaraknya 5 meter dari warung," ujar Ratih di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).
Tak lama setelah mobil tersebut berhenti mendadak, datang satu orang menggunakan celana pendek membawa pistol.
Orang yang diketahui merupakan anggota kepolisian itu lantas mengetuk pintu mobil milik anggota FPI, dan meminta semua penumpangnya turun.
"Ada seorang memakai celana pendek bawa pistol, mengetuk pintu suruh keluar dia bilang 'keluar keluar'."
"Terus keluar sendiri pintu sebelah kiri yang keluar 4 orang. Satu satu keluar terus disuruh tiarap," ungkap Ratih.
Perempuan paruh baya itu menyebutkan, saat diminta tiarap oleh petugas yang membawa pistol tersebut, seorang anggota FPI sempat berteriak.
"Yang tiarap satu orang teriak 'jangan diapa-apain temen saya', itu teriak terus beberapa kali," beber Ratih.