Maulid Nabi
Penjelasan Buya Yahya Soal Anjuran Khusus untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Dalam ceramah Buya Yahya, memperingati Maulid Nabi adalah bagian dari fitrah dan cintanya umat Islam kepada Baginda Rasulullah SAW.
Buya menegaskan, kalau perintah membanggakan Nabi bukan hanya di bulan Maulid saja tetapi setiap saat sebagai rasa syukur umat atas hadirnya Baginda Nabi Muhammad SAW.
“Inilah makna mensyukuri karunia Allah SWT,” ucap Buya.
“Boleh engga kita bergembira atas (kehadiran) Nabi? Boleh dong, siapa yang melarang,” kata Buya.
Bergembira atas kehadiran Nabi Muhammad SAW bisa dilakukan dengan cara yang diridohi oleh Rasulullah.
“Contohnya apa? Bisa macam-macam, membuat syukuran makan bersama dan sebagainya. Kemudian membuat ceramah dan sebagainya,” jelas Buya.
“Itu kapan dilakukan? Setiap saat dong. Kalau itu setiap saat boleh, ya tentu saja di bulan Maulid juga boleh,”
“Yang aneh apa? Kalau di hari yang lain boleh, lalu di bulan Maulid menjadi tidak boleh. Ya ini menjadi tidak masuk akal,” tutup Buya.

Membaca Shalawat Nabi
Menyambut momen istimewa ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak membaca selawat atau sholawat Nabi.
Sholawat adalah doa dan pujian untuk Nabi Muhammad SAW yang merupakan nabi terakhir.
Banyak keutamaan membaca selawat nabi ini.
Ulama tafsir, Ibnu Katsir mendefinisikan sholawat adalah pemberian rahmat dan kemuliaan.
Ada beberapa jenis sholawat yang diriwayatkan oleh para ulama.
Anda pun bisa mengamalkannya di rumah.
Berikut adalah bacaan sholawat yang umum dibaca saat menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.