Rachel Vennya
Rachel Vennya Diduga Kabur dari Karantina, Ada Temuan Terkait Oknum yang Membantunya
Rachel Vennya kini memilih untuk bungkam soal kabar yang beredar. Namun Satgas Covid hingga Kemenkes kini turun tangan melakukan penyelidikan.
Tak menampik Rachel Vennya rupanya membenarkan hal tersebut.
Terlebih ibunda Xabiru mengaku tidak suka dikritik terhadap 3 hal yang dianggapnya tak perlu dikritik orang lain.
Lantaran baginya, ketiga hal tersebut dinilainya sangat sensitif untuk dikritik.
Sikap anti kritik terhadap 3 hal tersebut Rachel Vennya ungkapkan di Instagram Story Instagramnya baru-baru ini.
"Emang buna orangnya anti kritik banget ya?" tanya seorang warganet kepada Rachel Vennya.
"Mungkin. Tergantung kritiknya apa dulu," jawab Rachel.
Rachel menjelaskan jika dirinya tidak ingin warganet yang mengritik soal hal-hal sensitif dalam kehidupannya.
Misalnya seperti dikritik soal masalah pasangan hidup, pakaian hingga dikritik masalah parenting style terhadap kedua anaknya.
"Kalau kritik masalah pasangan hidup, pakaian dan parenting style sih aku yakin semua orang punya pilihan dan alasannya sendiri-sendiri, apalagi itu sebenernya hal-hal sensitif," ujar Rachel Vennya.
Namun dia mempersilahkan jika warganet memberikan kritik di luar hal tersebut.
Misalnya dikritik terkait management endorse, kata-kata yang mungkin telah menyakitkan orang lain.
Atau sikap Rachel Vennya terhadap orang lain yang dinilai publik tidak baik.
Hal-hal itulah yang menurut Rachel lebih baik atau seharusnya dikritik orang lain atau publik.
"Kalau kalian kritik aku management endorsement, kata-kata aku yang mungkrin nyakitin orang lain, sikap aku ke orang lain yang nggak baik," ujar Rachel.
"Caption aku yang bahasa inggrisnya salah, product yang aku jual kualitasnya kurang bagus.
Aku pasti jadikan renungan dan aku jadikan bahan untuk perbaiki diri biar lebih baik lagi," tandas Rachel Vennya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Rachel Vennya Kabur dari Karantina, Pacar Salim Nauderer Dibantu Oknum TNI, Terancam 1 Tahun Penjara
Penulis: Joni Irwan Setiawan/Dhimas Yanuar