Rachel Vennya
Rachel Vennya Diduga Kabur dari Karantina, Ada Temuan Terkait Oknum yang Membantunya
Rachel Vennya kini memilih untuk bungkam soal kabar yang beredar. Namun Satgas Covid hingga Kemenkes kini turun tangan melakukan penyelidikan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dugaan Rachel Vennya kabur dari karantina hingga kini masih menjadi perbincangan.
Beredar kabar jika mantan istri Niko Al Hakim tersebut dibantu oleh seorang oknum TNI.
Oknum tersebut bertugas di Bandara Soekarno Hatta.
Diketahui belakangan ini Rachel Vennya disebut-sebut kabur dari karantina Wisma Atlet bersama Salim Nauderer.
Kaburnya ibunda dari Xabiru dan Chava ini pun membuat heboh khalayak ramai.
Namun sayangnya, hingga kini mantan istri Niko Al Hakim itu masih betah diam.
Selain itu, sang ibunda dari Rachel juga enggan berkomentar soal anaknya yang dikabarkan kabur dari Wisma Atlet.
Tak berselang lama, pihak Kodam Jaya akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa ada oknum TNI berinisial FS yang terlibat.
Dalam pernyataannya, Kapendam Jaya Kolonel Herwin BS mengatakan bahwa FS membantu Rachel kabur.
"Saat ini, pihak Kodam Jaya masih menyelidiki kabar kaburnya selebgram Rachel Vennya saat karantina di RSDC Wisma Atlet Pademangan.
Pemeriksaan akan dilakukan dari hulu ke hilir," kata Kapendam Jaya, Kolonel Herwin BS dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Tribun Style dari Kompas.com, Kamis, 13 Oktober 2021.
"Dari hasil penyelidikan sementara, terdapat temuan bahwa adanya oknum anggota TNI bagian Pengamanan Satgas di Bandara yang melakukan tindakan Non Prosedural," sambungnya.
Menurut Herwin, FS adalah pihak yang mengatur agar Rachel Vennya dapat menghindari prosedur pelaksanaan karantina.
Sesuai Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 18 Tahun 2021 diatur bahwa tamu atau warga yang baru datang dari luar negeri wajib melaksanakan karantina selama 8x24 jam.
Usai ditemukan keterlibatan FS, Pangdam Jaya selaku Pangkogasgabpad Covid-19, Mayjen TNI Mulyo Aji meminta agar proses pemeriksaan dilakukan secara cepat.
Lalu hukuman apa yang akan diterima Rachel Vennya jika terbukti bersalah melanggar aturan karantina COVID-19?
Berdasarkan Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan, janda dua anak itu terancam pidana penjara maksimal 1 tahun dan atau denda paling banyak Rp 100 juta.
Selain itu, Herwin juga mengatakan bahwa Rachel Vennya seharusnya tidak berhak karantina di Wisma Atlet Pademangan.
Sebab, Rachel dinilai tak termasuk dalam kategori yang berhak mendapat fasilitas karantina di sana.
"Pada kasus selebgram Rachel Vennya menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak berhak mendapat fasilitas tersebut," ujar dia.
Herwin menjelaskan, ada tiga kriteria warga yang berhak mendapatkan fasilitas karantina di Wisma Atlet Pademangan.
Pertama, para pekerja migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Indonesia dan menetap minimal 14 hari di Indonesia.
Kedua, mahasiswa Indonesia setelah mengikuti pendidikan atau melaksanakan tugas belajar dari luar negeri.
Ketiga, pegawai pemerintah RI yang kembali ke Indonesia setelah melaksanakan perjalanan dinas dari luar negeri.
Rachel Vennya Bereaksi saat Disebut Anti Kritik
Sementara itu, kehidupan Rachel Vennya seakan tak pernah sepi dari gosip.
Ibunda dari Xabiru dan Chava itu akhir-akhir kerap menuai kritikan terkait kehidupannya.
Rachel awalnya mencoba untuk tidak peduli.
Namun sayang, beberapa kali akhirnya dia terpancing dengan kritik dari warganet tersebut.
Seiring berjalannya waktu, wanita 26 tahun itu kini dijuluki sebagai selebgram yang anti kritik.
Tak menampik Rachel Vennya rupanya membenarkan hal tersebut.
Terlebih ibunda Xabiru mengaku tidak suka dikritik terhadap 3 hal yang dianggapnya tak perlu dikritik orang lain.
Lantaran baginya, ketiga hal tersebut dinilainya sangat sensitif untuk dikritik.
Sikap anti kritik terhadap 3 hal tersebut Rachel Vennya ungkapkan di Instagram Story Instagramnya baru-baru ini.
"Emang buna orangnya anti kritik banget ya?" tanya seorang warganet kepada Rachel Vennya.
"Mungkin. Tergantung kritiknya apa dulu," jawab Rachel.
Rachel menjelaskan jika dirinya tidak ingin warganet yang mengritik soal hal-hal sensitif dalam kehidupannya.
Misalnya seperti dikritik soal masalah pasangan hidup, pakaian hingga dikritik masalah parenting style terhadap kedua anaknya.
"Kalau kritik masalah pasangan hidup, pakaian dan parenting style sih aku yakin semua orang punya pilihan dan alasannya sendiri-sendiri, apalagi itu sebenernya hal-hal sensitif," ujar Rachel Vennya.
Namun dia mempersilahkan jika warganet memberikan kritik di luar hal tersebut.
Misalnya dikritik terkait management endorse, kata-kata yang mungkin telah menyakitkan orang lain.
Atau sikap Rachel Vennya terhadap orang lain yang dinilai publik tidak baik.
Hal-hal itulah yang menurut Rachel lebih baik atau seharusnya dikritik orang lain atau publik.
"Kalau kalian kritik aku management endorsement, kata-kata aku yang mungkrin nyakitin orang lain, sikap aku ke orang lain yang nggak baik," ujar Rachel.
"Caption aku yang bahasa inggrisnya salah, product yang aku jual kualitasnya kurang bagus.
Aku pasti jadikan renungan dan aku jadikan bahan untuk perbaiki diri biar lebih baik lagi," tandas Rachel Vennya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Rachel Vennya Kabur dari Karantina, Pacar Salim Nauderer Dibantu Oknum TNI, Terancam 1 Tahun Penjara
Penulis: Joni Irwan Setiawan/Dhimas Yanuar