Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Babinsa

Politisi PDIP Sayangkan Sikap Jenderal Surati Panglima TNI dan Kapolri soal Babinsa di Manado

Brigadir Jenderal Junior Tumilaar dalam surat terbuka tersebut mengecam tindakan menyerobot tanah milik warga oleh perumahan.

Editor: Aldi Ponge
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
TB Hasanuddin 

"Tapi ikuti prosedurnya, tinggal penyidik koordinasi dengan Denpom setempat. Nanti lakukan penyidikan bersama. Selesai itu," ujarnya. 

Ia menyarankan, agara Kapolda dan Denpom setempat segera memediasi konflik tersebut.

"Saya yakin semuanya akan baik-baik saja bila semua pihak mampu menempatkan diri dan menghormati aturan perundang-undangan yang berlaku. Ke depan, dengan koordinasi yang intens di semua lapisan maka semua akan baik-baik saja, kasus ini ke depan. Jangan terulang lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Junior menjelaskan, dirinya mengirimkan surat kepada atasannya tersebut untuk membela warga Manado yang diduga tanahnya diserobot oleh PT Ciputra International.

Junior menjelaskan, alasan dirinya mengirimkan surat tersebut karena tak terima ada seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang membela salah seorang warga miskin dan buta huruf bernama Ari Tahiru yang tanahnya diserobot oleh PT Ciputra International. 

Ketika warga itu dibela oleh Babinsa, kemudian aparat Brimob dari Sulawesi Utara mendatanginya karena mendapatkan laporan dari PT Ciputra International.

Menurutnya, para Babinsa itu hanya berupaya menjalankan tugasnya dan membantu Ari Tahiru yang meminta perlindungan kepada mereka. 

"Bapak Ari Tahiru sebagai rakyat minta perlindungan Babinsa, itu pun Babinsa kami pun dipanggil Polri/Polresta Manado," kata Junior dalam surat terbukanya seperti dikutip dari akun Twitter @BungRetweet yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/09/2021). 

Ciputra Bantah Tudingan Serobot Lahan Warga Miskin dan Buta Huruf di Manado

Brigadir Jenderal TNI Junior Tumilaar selaku Irdam XIII/Merdeka mengirimkan surat terbuka terkait dugaan penyerobotan lahan yang dilakukan oleh PT Ciputra International.

Surat terbuka yang beredar di media sosial tersebut ditulis tangan dengan tembusan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, Kepala Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima Kodam Merdeka Mayjen Wanti Waranei Franky Mamahit.

Dalam suratnya, Junior mengungkapkan, dirinya tidak terima pemanggilan Bintara Pembina Desa (Babinsa) oleh Brimob Sulawesi Utara karena membela salah seorang warga miskin dan buta huruf bernama Ari Tahiru yang tanahnya diserobot oleh PT Ciputra International.

Menurut Junior, para Babinsa itu hanya berupaya menjalankan tugasnya dan membantu Ari Tahiru yang meminta perlindungan kepada mereka.

"Bapak Ari Tahiru sebagai rakyat minta perlindungan, itu pun Babinsa kami dipanggil Polri/Polresta Manado," kata Junior dalam surat terbukanya seperti dikutip melalui laman twitter @BungRetweet, Senin (20/9/2021).

Lebih jauh, Junior menulis bahwa Ari Tahiru telah ditangkap dan ditahan pihak kepolisian karena laporan yang dilayangkan oleh PT Ciputra International.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved