Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Ma'ruf Amin Keceplosan Sebut Nama Laksamana Yudo Margono KSAL Sebagai Panglima TNI, 'Itu Doa'

Wakil Presiden Ma'ruf Amin keseleo lidah menyebut Yudo sebagai Panglima saat acara di di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten

Editor: Alpen Martinus
Surabaya.Tribunnews.com
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono disebut Wapres Maruf Amin dengan sapaan Panglima. 

Ada beberapa nama yang muncul. Namun yang terkuat mengerucut pada KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi memberi tanggapan terkait sosok yang berpeluang menggantikan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Nama yang disebut berpeluang menjadi calon Panglima TNI, yaitu Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono.

Lantas, siapa yang paling berpeluang?

Khairul Fahmi mengatakan, Andika Perkasa dan Yudo Margono berpeluang menjadi calon Panglima TNI, termasuk Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Ketiganya disebut memiliki kecakapan yang mumpuni dan terbaik di posisinya masing-masing.

"Sebenarnya kepala staf angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, semua sama punya peluang," ujarnya, Sabtu (18/9/2021).

"Karena dari segi kecakapan, para kepala staf ini sangat mumpuni," lanjutnya.

Fahmi berujar, sosok calon Panglima TNI nantinya tergantung dari prioritas dan kebutuhan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mereka juga mempunyai keunggulan kompetitifnya masing-masing."

"Sehingga, saya kira yang harus ditekankan adalah ke mana arah prioritas dan kebutuhan Presiden."

"Saya kira yang kita harus pahami kebutuhan Presiden tentu saja tidak jauh dari menghadirkan pembantu yang memiliki loyalitas tanpa hambatan," beber pengamat ini.

Ia menilai, pihak lain tak perlu berlomba untuk saling mendukung calon Panglima TNI.

Sebab, pengusulan nama calon Panglima TNI adalah hak dari Presiden Jokowi.

"Ini banyak lomba dukung mendukung baik pada calon yang satu dan calon yang lain."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved