PON Papua
Kisah Vicky Pandey, Atlet Peparnas, Mengaku Pernah Lumpuh hingga Bangkit dan Jadi Tumpuan Sulut
Vicky Pandey menjadi andalan Sulut dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) yang berlangsung di Papua usai PON.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Singkat kata, Vicky akhirnya menjadi atlet. Ia mewakili Sulut di Peparnas 2016 dan berprestasi.
Usia bertambah, Vicky mulai kesulitan main tenis meja. Godaan untuk menyerah datang. Tapi dia menolak takluk.
Dirinya bertekad terus menjadi atlet paralimpic. "Akhirnya saya berlatih panahan, tak mudah memang.
Tapi dengan semangat menggebu gebu saya dapat menguasai teknik memanah dengan baik," kata dia.
Kini Vicky tengah bersiap siap bertarung di Peparnas Papua. Ia ingin mengharumkan nama Sulut.
Selain menjadi atlet, Vicky menghidupi dirinya dengan menjadi sopir truk.
"Meski dalam keadaan cacat saya harus bekerja karena saya adalah manusia yang tak mau minta minta dan adalah kepala keluarga," ujar dia.
PERSIAPAN PEPARNAS
Di tengah hiruk pikuk persiapan atlet Sulut untuk PON Papua, para atlet Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Sulut menjalani latihan dengan tekun.
Pelatihan mereka dibayang - bayangi kekurangan anggaran dan minimnya fasilitas pelatihan.
Vicky Pandey, atlet panahan membeber, ia dan seorang atlet lainnya terpaksa berlatih dengan busur milik sang pelatih.
"Kami hanya pinjam dari pelatih saja," kata dia kepada Tribun Manado Kamis (16/9/2021).
Ia menuturkan, busur tersebut sudah tua hingga kerap bermasalah. Beberapa hari lalu macet pada tuas penariknya.
"Alhasil latihan kami tak maksimal," ujarnya. Beber dia, permasalahan itu sudah dibawa ke National Paralimpic Comitee yang menaungi atlet paralimpic. Namun tak ada solusi.
"Katanya anggaran sangat terbatas," ujarnya.