Berita Heboh
Oknum Pengacara Sadis, Ajak 5 Orang untuk Aniaya Wanita Hamil, Perempuan Itu Sampai Disetrum
Tak sendirian, pelaku berinisial AJ ini juga mengajak lima orang temannya untuk menghabisi korban.
Sebagai informasi, AJ diketahui menjalankan bisnis jual beli tanah.
Tommy kemudian diajak untuk melakukan investasi ke bisnis tersebut.
Namun, dana investasi hampir satu miliar itu tak kunjung jelas peruntukannya.
Tommy kemudian meminta agar AJ mengembalikan uangnya.
Tommy yang menerima kedatangan AJ belum merasa curiga, termasuk ketika pelaku menanyakan detail sistem CCTV rumah.
"Jadi seminggu yang lalu, si AJ ini datang ke rumah. menjanjikan Minggu depan mau bayar, tapi masuk kedalam kondisinya ngeliat-ngeliat CCTV ada dimana dan sebagainya," ucapnya.
"Seperti melihat kondisi rumahnya gimana, CCTV ada berapa, terus recordernya ada dimana dan sebagainya, sempat anak saya kasi tau CCTVnya ada dimana, terus recorder ada di kamar," tambahnya.
Wanita Hamil Disetrum
Dari informasi yang didapat, keenam pelaku sebelum beraksi mematangkan rencana dengan berkumpul di salah satu rumah makan cepat saji kawasan Harapan Indah.
Mereka menuju ke rumah sudah cukup larut malam, antara pukul 22.00 hingga 23.00 WIB. Sebelumnya, Tommy sudah berkontak dengan AJ yang janji mau membayar utang Rp 970 juta secara tunai malam itu.
AJ berdalih, pembayaran utang senilai hampir satu miliar perlu ada saksi.
Ia kemudian memberitahukan ke Tommy agar menyiapkan saksi dan dia mengaku sudah membawa teman-temannya untuk menjadi saksi pula.
Tommy lantas meminta istri dan adiknya Edo mendampingi untuk menjadi saksi, orangtua mereka Dodi, malam itu sudah terlelap di kamar bersama sang istri.
AJ pun datang, memarkirkan kendaraan masuk ke dalam gerbang. Tommy lalu mempersilakan mereka masuk di ruang tamu.
Di ruangan tersebut, sudah terdapat istri Tommy yang sedang hamil, adiknya Edo. Mereka sempat berbincang sebentar untuk sekedar basa-basi.
AJ, dalang kejahatan sudah membawa tas berisi persenjataan, dia berpura-pura kepada Tommy tas tersebut berisi uang.
Setelah berbincang basa-basi, tiba-tiba Tommy dan Edo disemprot cairan cabai tepat di bagian mata. Situasi langsung berubah mencekam.
Istri Tommy yang sedang hamil langsung di bekap oleh seorang pelaku, kepalanya dibenamkan ke sofa sambil badannya disetrum menggunakan alat yang mereka bawa.
Sedangkan posisi Tommy, dia sudah dipiting oleh seorang pelaku setelah matanya disemprot cairan cabai.
Lalu satu pelaku lain mengeluarkan sebilah pisau golok, diarahkan ke perut Tommy. Beruntung serangan itu dapat ditangkis.
Tommy berusaha melawan menahan serangan menggunakan lengannya, alhasil, tangannya mengalami luka tusuk cukup parah.
Sedangkan Edo yang tadi sempat disemprot cairan cabai berusaha lari ke arah kamar orangtuanya, beberapa dari pelaku sempat mengejar.
Orangtua yang mendengar kegaduhan lalu bangun, pelaku sempat mengarahkan alat setrum hingga mengenai istri Dodi yang berusaha melindungi Edo.
"Di kamar berlima kayak bergelut yang satu (pelaku) ini bawa kejut listrik, bahkan istri saya ini juga sempat kena," kata Dodi.
Dodi yang melihat kekacauan di rumahnya berusaha tenang, dia bahkan meminta agar para pelaku menghentikan niat jahat mereka.
"Setelah itu saya keluar kamar, karena kan saya nggak ngerti apa-apa ni, lalu lihat anak saya Tommy sudah terluka," ucap Dodi.
Momen itu, Dodi berusaha meyakinkan AJ yang sudah kenal dekat sejak lama, agar tidak bertindak jahat.
"Terus saya bilang (ke AJ), kok kamu kayak gini kita kan kenal kayak saudara, udah mending kamu pulang, saya bilang begitu," ucapnya.
Beruntung nasihatnya masih didengar, niat jahat yang merasuki AJ dan teman-temannya perlahan luntur.
Mereka kemudian balik kanan, Dodi yang merasa telah dirugikan dengan aksi nekat AJ dan teman-teman tidak tinggal diam.
Sambil menunggu momem yang tepat, Dodi dan keluarganya tetap tenang sambil menunggu para pelaku masuk mobil dan angkat kaki dari rumahnya.
"Untungnya dia (pelaku) nurut. Tapi saya bilang, ni orang harus di laporkan ke polisi ni, tapi kalo saya teriak sekarang, bahaya," tuturnya Dodi.
Dodi yang dari tadi menahan diri mengunci pintu gerbang rumah usai kendaraan pelaku keluar, dari situ mereka langsung diteriaki maling dan mengundang warga setempat.
"Mereka semua masuk mobil, saya tutup pintu pagar langsung saya teriak maling maling. Artinya saya menganggap kalau mereka gimana-gimana di luar, kalo di sini (dalam rumah) saya takut malah melakukan penganiayaan lebih berat," jelas dia.
Warga yang mendengar teriakan Dodi ramai keluar rumah, satpam perumahan bertindak cepat dengan menutup akses keluar.
Keenam pelaku terjebak, warga yang sudah ramai kemudian meminta mereka keluar mobil. Pakaian mereka dilucuti dan diamankan di pos keamanan.
"Mereka bawa mobil, warga sudah keluar, sempat dihajar massa, itu kan ditutup warga cuma warga dalam, tapi warga diluar jalanan sudah mulai banyak tuh orang," kata Dodi.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Wanita Hamil Nyaris Meninggal Akibat Disetrum Oknum Pengacara, https://lampung.tribunnews.com/2021/09/14/wanita-hamil-nyaris-meninggal-akibat-disetrum-oknum-pengacara?page=all