Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Perwira Polisi Berpangkat Ipda Meninggal di Panti Pijat, Fakta Baru Terungkap, Ternyata

Tak hanya rasa nikmat yang ditimbulkan saat proses memijat, pijat kaki seusai beraktivitas juga sangat bermanfaat.

Editor: Indry Panigoro
(SHUTTERSTOCK)
Ilustrasi garis polisi. 

Waspadi serangan jantung

Rasa lelah kerap membuat tubuh tak nyaman.

Untuk meredakannya, banyak orang kerap melakukan pijat pada beberapa bagian tubuh.

Salah satunya adalah pijat kaki yang memang bisa menghapus rasa lelah.

Tak hanya rasa nikmat yang ditimbulkan saat proses memijat, pijat kaki seusai beraktivitas juga sangat bermanfaat.

Namun jangan sembarangan, siapa sangka aktivitas itu bisa berbahaya untuk tubuh.

Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular Rumah Sakit Pondok Indah, Achmad Faisal, melarang kaki yang bervarises untuk dipijat.

"Kalau sudah muncul varises, jangan dipijat. Mengantar gumpalan darah jadi emboli paru. Ini sebabkan serangan jantung," tegasnya dalam diskusi media yang digelar RSPI, di Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Varises menyebabkan permukaan kulit di kaki tampak kebiruan atau ungu.

Perubahan warna tersebut lantaran ada aliran vena yang tidak lancar sehingga gumpalan darah menempel pada dinding pembuluh darah vena.

Penyebab utamanya adalah katup pada vena yang mengalami kegagalan fungsi.

Darah yang mestinya balik ke jantung justru mengalami turbulensi sehingga membeku.

Pemijatan malah meningkatkan risiko serangan jantung karena darah yang menggumpal di vena dalam akan terbawa sesuai alur peredaran darah kecil.

Untuk diketahui, darah dari vena yang minim oksigen dan kaya karbondioksida akan meninggalkan atrium (bilik) kanan jantung.

Lalu, diantarkan menuju serambi (ventrikel) kanan.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved