Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Penyebab dan Tanda atau Gejala Tekanan Darah Tinggi

darah tinggi sering dijuluki sebagai pembunuh diam-diam atau silent killer. Berikut penyebab dan tanda-tanda atau gejala tekanan darah tinggi.

medicalnewstoday.com
ILUSTRASI tekanan darah tinggi 

Kebanyakan saus tomat kalengan, saus pasta, dan jus tomat mengandung banyak sodium. Ini berarti dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah Anda, terutama jika Anda sudah memiliki tekanan darah tinggi.

Satu porsi (135 g) saus marinara misalnya, dapat mengandung 566 mg sodium.

Sementara, satu cup jus tomat bisa mengandung 615 mg natrium.

Sebagai pilihan yang lebih sehat, Anda harus dapat produk tomat kalengan rendah natrium atau lebih baik membuatnya sendiri.

Untuk mengendalikan tekanan darah Anda, gunakan tomat segar dalam membuat saus tomat yang kaya akan antioksidan yang disebut likopen.

Sayuran segar memiliki banyak manfaat untuk kesehatan jantung.

7. Gula

Gula dapat meningkatkan tekanan darah Anda dengan berbagai cara.

Penelitian menunjukkan bahwa gula, terutama minuman yang dimaniskan dengan gula, berkontribusi pada penambahan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak.

Kelebihan berat badan dan obesitas ini kemudian dapat meningkatkan risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi.

Menambahkan gula mungkin juga memiliki efek langsung pada peningkatan tekanan darah, menurut tinjauan studi pada 2014.

Sebuah studi pada wanita dengan tekanan darah tinggi melaporkan bahwa penurunan gula sebesar 2,3 sendok teh dapat menyebabkan penurunan sistolik 8,4 mmHg dan penurunan tekanan darah diastolik 3,7 mmHg.

AHA merekomendasikan batas gula tambahan harian berikut:

6 sendok teh atau 25 gram untuk wanita
9 sendok teh atau 36 gram untuk pria

8. Makanan olahan dengan lemak trans atau lemak jenuh

Untuk menjaga kesehatan jantung, siapa saja harus mengurangi asupan lemak jenuh dan menghindari lemak trans. Ini terutama berlaku untuk orang dengan tekanan darah tinggi.

Lemak trans adalah lemak buatan yang meningkatkan umur simpan dan stabilitas makanan kemasan.

Sayangnya, lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Reaksi ini pun dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi.

Lemak jenuh juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah.

Lemak trans diketahui sangat buruk bagi kesehatan Anda dan telah dikaitkan dengan gangguan kesehatan jantung, termasuk peningkatan risiko:

Penyakit jantung
Stroke
Diabetes tipe 2

Makanan kemasan yang sudah disiapkan sebelumnya sering kali mengandung lemak trans dan lemak jenuh, di samping gula, natrium, dan karbohidrat rendah serat dalam jumlah tinggi.

Sementara, lemak jenuh banyak ditemukan pada produk hewani, seperti:

Mentega
Daging merah
Kulit ayam

AHA merekomendasikan pengurangan asupan lemak jenuh dan lemak trans untuk membantu mencegah hipertensi dan menjaga kesehatan jantung.

Salah satu cara untuk mengurangi asupan lemak jenuh adalah dengan mengganti beberapa makanan hewani dengan alternatif nabati yang menyehatkan.

Banyak makanan nabati mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang menyehatkan.

Contoh makanan nabati ini, meliputi:

Kacang-kacangan
Biji-bijian
Minyak zaitun
Alpukat

9. Alkohol

Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah Anda.

Jadi, Anda harus membatasinya atau menghindarinya jika tidak ingin mengalami hipertensi.

Begitu juga jika Anda telah memiliki tekanan darah tinggi.

Dokter Anda mungkin akan menyarankan agar Anda mengurangi jumlah alkohol yang Anda minum.

Alkohol juga dapat mencegah obat tekanan darah apa pun yang Anda konsumsi bekerja secara efektif melalui interaksi obat.

Selain itu, banyak minuman beralkohol yang tinggi gula dan kalori.

Artinya, minum alkohol dapat berkontribusi pada kelebihan berat badan dan obesitas, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Tanda-tanda Hipertensi atau tekanan darah tinggi

Ada sejumlah keluhan yang dialami oleh penderita darah tinggi.

Keluhan ini bisa menjadi ciri-ciri ketika mengalami darah tinggi.

(Update berita kesehatan lainnya disini)

Berikut ini ciri-ciri atau gejala hipertensi yang dikutip tribunpontianak.co.id dari laman http://p2ptm.kemkes.go.id :

- Sakit kepala

- Gelisah

- Jantung berdebar-debar

- Pusing

- Penglihatan kabur

- Rasa sakit di dada

- Mudah lelah

Klasifikasi Hipertensi

Untuk menegakkan diagnosis hipertensi dilakukan pengukuran darah minimal 2 kali dengan jarak 1 minggu.

Berikut ini klasifikasi hipertensi menurut JNC - VII 2003 :

1. Kategori Normal

TDS (mmHg) <120 dan TDD (mmHg) < 80

2. Kategori Pra-hipertensi

TDS (mmHg) 120 - 139 atau TDD (mmHg) 80 - 89

3. Hipertensi tingkat 1

TDS (mmHg) 140 - 159 atau TDD (mmHg) 90 - 99

4. Hipertensi tingkat 2

TDS (mmHg) > 160 atau TDD (mmHg) > 100

5. Hipertensi Sistolik Terisolasi

TDS (mmHg) > 140 dan TDD (mmHg) < 90

(*) Joint National Committe on Prevention Detection, Evaluation,and Treatment or High Pressure VII/JNC - VII, 2003

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi merupakan pengobatan yang lama dan terus menerus sepanjang hidup.

Rekomendasi tindak lanjut berdasarkan pengukuran tekanan darah awal pada pasien hipertensi dewasa tanpa kerusakan organ target.

Berikut ini rekomendasi tindak lanjut hipertensi berdasarkan tekanan darah awal (mmHg) :

- Jika tekanan darah awal (mmHg) normal, maka rekomendasi lanjutan adalah dengan pemeriksaan ulang 2 tahun kemudian

- Jika tekanan darah awal (mmHg) Prehipertensi, maka rekomendasi lanjutan adalah denganemeriksaan ulang 1 tahun kemudian, modifikasi gaya hidup

- Jika tekanan darah awal (mmHg) Derajat 1 hipertensi, maka rekomendasi lanjutan adalah dengan pastikan dalam tempo 2 bulan, modifikasi pola hidup, Evaluasi atau rujuk dalam tempo 1 bulan

- Jika tekanan darah awal (mmHg) Derajat 2 hipertensi, maka rekomendasi lanjutan adalah bila tekanan >180/110 mmHg dilakukan evaluasi dan terapi segera atau rujuk dalam tempo 1 minggu tergantung situasi dan komplikasi.

Pengendalian Hipertensi dan Cara Mencegahnya

Pola hidup sehat yang dianjurkan untuk mencegah dan mengontrol hipertensi antara lain :

- Gizi seimbang dan pembatasan gula,garam dan lemak (Dietary Approaches To Stop Hypertension)

- Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal Pria < 90 cm dan Wanita < 80 cm

- Gaya hidup aktif/olahraga teratur

- Stop merokok

- Hindari mengkonsumsi alkohol

Sementara itu, pasien dan keluarga hendaknya selalu dinasehati untuk:

- Jangan menambahkan garam di meja makan dan hindari makanan asin, makanan cepat saji, makanan kaleng dan bumbu penyedap makanan/vetsin

- Ukur kadar gula darah, tekanan darah dan periksa urin secara teratur

- Minumlah obat secara teratur, sesuai instruksi dokter.

- Tekanan darah yang diperiksa harus dicatat sehingga dapat dimonitor tekanan darahnya dengan ketat.

(*)

Info Kesehatan

SUMBER:

https://pontianak.tribunnews.com/2021/07/30/ciri-ciri-tekanan-darah-tinggi-naik-berapa-ukuran-tensi-darah-normal?page=all

https://health.kompas.com/read/2020/05/20/200500168/berapa-tekanan-darah-normal-pada-orang-dewasa

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved