Penanganan Covid
Kisah Penyintas Covid 19 di Manado, Mengaku Sempat Rasakan Batuk Sampai di Paru-paru
Covid 19 itu ada. Bukan konspirasi. Jangan anggap remeh dan jangan lengah. Karena dia ada di sekitar anda.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
"Hari demi hari mujizat Tuhan boleh dinyatakan bagi saya sehingga pada tanggal 23 April dokter mengatakan hasil swab saya sudah dua kali negatif dinyatakan sembuh sehingga diperbolehkan pulang ke rumah," beber dia.
Dia membagi pengalamannya dengan Tribun Manado via Facebook.
Permintaan wawancara dikabulkan pas hari yang penting bagi umat kristen sedunia tersebut.
Mulanya ia merasakan batuk batuk dan lemas.
Dia pun memeriksakan diri di RS Metro Hospital Jakarta yang juga tempatnya bekerja.
"Saya langsung ditangani di ruang IGD dan setelah dironsen, dokter mengatakan ada sedikt flek di paru - paru saya," kata dia.
Dokter menyarankan ia mengurangi aktivitas.
Sendirian di kos, keluarga memutuskan ia harus balik Manado.
Tanggal 12 Mei, ia tiba di Manado dan langsung menjalani isolasi 14 hari.
Pada 27 Maret, ia dilarikan ke RS Bethesda Tomohon karena demam tinggi.
Ketika mengetahui dirinya punya riwayat perjalanan, petugas medis panik.
"Mereka langsung pakai masker dan sarung tangan dan menyuruh saya ke ruangan dokter," beber dia.
Akhirnya ia pun dibawa ke RS Kandou.
Dia langsung menempati ruang isolasi dan ditangani dengan protokol Covid 19.
"Perasaan langsung tidak tenang roh ketakutan mulai menghantui saya," kata dia.