Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir Eropa

5 Penyebab Banjir Eropa 2021 Sangat Parah, dari Pemanasan Global hingga Kurangnya kesadaran

Banjir Eropa yang melanda Jerman dan wilayah lain di barat "Benua Biru" digambarkan sebagai bencana, zona perang, dan belum pernah terjadi sebelumnya.

(DPA/THOMAS FREY via AP)
Rumah-rumah dan mobil-mobil di lembah Ahr, distrik Walporzheim, Jerman, hancur akibat banjir Eropa pada Sabtu (17/7/2021). Hujan deras selama berhari-hari di Eropa Barat membuat air sungai meluap ke jalan, dan arus derasnya menghanyutkan mobil, merusak bangunan, hingga membuat warga terjebak 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Curah hujan ekstrem yang menyebabkan banjir bandang di Jerman barat dan Belgia sangat mengkhawatirkan.

Banyak orang di seluruh Eropa bertanya apakah perubahan iklim menjadi penyebab utama dari bencana tersebut.

Sebelumnya, para ilmuwan telah lama mengatakan bahwa perubahan iklim akan menyebabkan hujan lebat.

183 Orang Tewas dan Ribuan Hilang Akibat Dahsyatnya Banjir Eropa, Berikut Videonya

Seorang pria mendayung perahu di jalan perumahan setelah <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/banjir' title='banjir'>banjir</a> di Angleur, Provinsi Liege, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/belgia' title='Belgia'>Belgia</a>, Jumat 16 Juli 2021.

Banjir Eropa yang melanda Jerman dan wilayah lain di barat "Benua Biru" digambarkan sebagai bencana, zona perang, dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Hingga Minggu (18/7/2021) setidaknya 183 orang tewas dan jumlah korban dikhawatirkan masih terus meningkat.

Pertanyaan besar pun muncul: Bagaimana banjir Eropa bisa terjadi dan mengapa sangat parah? Ini lima penyebabnya menurut para pakar yang dihubungi AFP.

1. Cuaca tak biasa

"Massa udara bermuatan banyak air terblokade pada ketinggian tinggi oleh suhu dingin, membuat mereka mandek selama empat hari di wilayah tersebut," terang Jean Jouzel, ahli iklim dan mantan wakil presiden Panel Antarpemerintah dalam Perubahan Iklim (IPCC).

Sebanyak 100-150 milimeter hujan turun pada 14 dan 15 Juli, menurut layanan cuaca Jerman. Jumlah tersebut biasanya terlihat selama dua bulan.

Eropa sudah berulang kali dilanda banjir parah sebelumnya, tetapi pekan ini luar biasa dalam hal jumlah air dan kerusakan yang ditimbulkannya, menurut ahli hidrologi Jerman, Kai Schroeter.

2. Pemanasan global?

Sebuah foto yang diambil dengan drone menunjukkan kehancuran akibat <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/banjir' title='banjir'>banjir</a> Sungai Ahr di desa Eifel Schuld, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jerman' title='Jerman'>Jerman</a> barat, Kamis, 15 Juli 2021.

Banyak politisi Eropa menyalahkan pemanasan global atas bencana itu, tetapi sayap kanan AfD Jerman menuduh mereka memanfaatkan banjir untuk mempromosikan agenda perlindungan iklim.

"Kami belum bisa mengatakan dengan pasti bahwa peristiwa ini terkait dengan pemanasan global," kata Schroeter, tetapi "Pemanasan global membuat peristiwa seperti ini lebih mungkin terjadi".

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved