Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TRIBUN BAKU DAPA

Ulyas Taha Bicara Moderasi Beragama Dalam Keberagaman di Talk Show Tribun Baku Dapa

Masyarakat Indonesia termasuk Sulawesi Utara yang majemuk, multi budaya, tidak bisa memunculkan sikap keberagaman yang ekslusif

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
tribun manado/ronald moha
TRIBUN BAKU DAPA - Bincang-bincang bersama Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Utara, Drs KH Ulyas Taha MPd 

Namun yang perlu untuk dihindarkan oleh setiap pemeluk agama adalah sikap yang terlalu berlebihan dalam beragama (ultra-conservatism ). Dalam Islam, sikap tidak berlebih-lebihan tersebut berangkat dari konsep al wasathiyah yang bermakna seimbang.

Dalam konteks Indonesia, al wasathiyah meniscayakan keseimbangan antara ber– agama menurut teks Kitab Suci dengan penerapan– nya secarakontekstual. Pertimbangan konteks dalam beragamaberangkat dari prinsip maqashid atau tujuan ditetapkannya hukum Islam ( Syari’ah).

Moderasi Islam menjadi paham keagamaan keislaman yangmengejewantahkan ajaran Islam yang sangat esensial. Ajaran yang tidak hanya mementingkan hubungan baik kepada Allah, tapi juga yang tak kalah penting adalah hubungan baik kepada seluruh manusia.

Bukan hanya pada saudara seiman tapi juga kepada saudarayang  beda agama. Moderasi ini mengedepankan sikapketerbukaan terhadap perbedaan yang ada yang diyakini sebagai sunnatullah dan rahmat bagi manusia.

Selain i tu, moderasi Islam tercerminkan dalam sikapyang tidak mudah untuk menyalahkan apalagi sampaipada peng– kafiran terhadap orang atau kelompokyang ber– beda pandangan.

Moderasi Islam lebih mengedepankan persaudaraan yang berlandaskan pada asas kemanusiaan, bukan hanya pada asas keimanan atau kebangsaan.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved