Penemuan Mayat Bocah
Sudah Damai, Edi Sempat Tak Mau Makan Sebelum Jenazah Ferry Kalesaran Ditemukan
Tragedi Koha berdarah dengan terduga pelaku Ferry Kalesaran (50) dan korban Marsela Sulu (12) berakhir sejuk.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Sampai sampai ia enggan makan.
"Saya tak mau makan sebelum jenazah itu ditemukan," ujarnya. Ia mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian, TNI, ormas, warga dan seluruh pihak yang sudah membantu proses pencarian.
Sebut dia, keluarga mendapatkan simpati dari banyak pihak.
"Ada pelukis yang sumbangkan karyanya tentang anak saya. Lukisan itu saya pajang di dinding," ujar dia.
Edi Ingat Kopi Terakhir Marsela: Saya Masih Terbayang Senyumnya Saat Memberikan Kopi Itu
Edi Sulu masih dilanda shock. Ia tak sanggup melupakan kopi terakhir anaknya,
Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun korban pembunuhan sadis yang ditemukan dalam karung.
"Saya masih terbayang senyumnya saat memberikan kopi itu," ujar dia di rumah duka Desa Koha 1, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut.
Sebutnya, kopi itu dibuatkan Marsela sebelum ia hilang Selasa lalu.
Kala itu Edi hendak ke ibadah kaum bapa. Ia mengajak Sela ikut.
Tapi Sela menolak, malah menawarkan membuatkan kopi.
"Kopi itu rasanya sangat manis. Ternyata itu saat terakhirnya," beber dia.
Ia memeluk bingkai foto anaknya. Air matanya bercucuran.
"Ini fotonya waktu pesta ulang tahun temannya, gayanya sangat manis," kata dia.

Dengan pelaku ia mengaku tak punya dendam atau permasalahan. Mereka juga tak begitu akrab.