Penemuan Mayat Bocah
Sudah Damai, Edi Sempat Tak Mau Makan Sebelum Jenazah Ferry Kalesaran Ditemukan
Tragedi Koha berdarah dengan terduga pelaku Ferry Kalesaran (50) dan korban Marsela Sulu (12) berakhir sejuk.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tragedi Koha berdarah dengan terduga pelaku Ferry Kalesaran (50) dan korban Marsela Sulu (12) berakhir sejuk.
Keluarga pelaku dan korban dikabarkan telah bertemu.
Dalam pertemuan itu, keluarga pelaku meminta maaf kepada ayah korban Edi Sulu.
Kepala Jaga 4 Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut, membenarkan telah terjadi pertemuan antara keluarga pelaku dan ayah korban.
"Tapi detailnya saya tidak terlalu tahu," kata dia.

Edi Sulu ayah korban mengaku sudah memaafkan pelaku pembunuhan anaknya.
Sebagai warga kristiani taat, Edi memilih berdoa.
"Saya setiap malam berdoa agar Tuhan memberikan keadilan," ujar dia.
Sebagai manusia biasa ia mengaku sulit mengampuni.
Tapi pada malam sebelum jenazah anaknya ditemukan, Edi berdoa dan hatinya terasa lapang.
"Saya memutuskan mengampuninya. Sebagai insan manusia saya juga
punya dosa dan salah," beber dia.
Saat evakuasi jenazah FK, ia memantau dari jauh.
Sempat dilihatnya jenazah itu sekilas. "Tapi saya mengambil jarak.
Agar bisa terus menenangkan diri," katanya.
Edi menuturkan, ia sangat ingin jenazah FK ditemukan.