Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Forum Ekonomi Digital

Kepala Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat Dukung Forum Ekonomi Digital

Acara yang mengangkat tema Gaya Hidup Digital Menuju Sulut Maju akan digelar via zoom pekan depan.

Jumadi Mappanganro
Kepala Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat MBA saat menerima kunjungan manajemen Tribun Manado, Jumat (21/5/2021) 

TRIBUNNEWS.CO.ID, Manado - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat MBA mengapreasi rencana pelaksanaan Forum Ekonomi Digital yang digagas Tribun Manado.

Acara yang mengangkat tema Gaya Hidup Digital Menuju Sulut Maju akan digelar via zoom pekan depan.

“Masyarakat perlu didorong dan diberi edukasi yang lebih massif tentang ekonomi digital,” ujar Arbonas Hutabarat saat menerima kunjungan audiens manajemen Tribun Manado di Kantor BI Sulut, Kota Manado, Jumat (21/5) pagi.

Hadir dari Tribun Manado adalah Risdianto Tunandi (GM bisnis), Jumadi Mappanganro (pemimpin redaksi), Hendrik Sumenda (manager iklan) dan Dedi Adrianda (Tribun EO).

Selain Arbonas, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey telah menyatakan kesediaannya sebagai keynote speaker pada Forum Ekonomi Digital.

Acara ini juga akan menghadirkan Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga dan Direktur Utama Bank BSG Revino Pepah sebagai pembicara.

Pembicara lainnya adalah founder aplikasi AntarJo dan perwakilan OJK Sulut, disperindag, Polda Sulut, dan sejumlah pelaku ekonomi kreatif.

Beberapa topik yang akan dibahas antaralain digitalpreneurship, peluang dan rantangan di tengah pandemi, rupiah di era digital, hingga tentang keamanan informasi dan data pribadi di era digital.

Elektronifikasi Transaksi

Arbonas menambahkan, BI sejak beberapa tahun terakhir mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk mengadopsi elektronifikasi transaksi (e-government).

Elektronifikasi diperlukan untuk mengoptimalkan anggaran pembangunan daerah, baik dari sisi pajak maupun retribusi daerah.

“Kami bersyukur Pemprov Sulut dan belasan pemerintah kota dan kabupaten di Sulut telah menyatakan komitmennya mendukung program elektronifikasi transaksi pemda untuk optimalisasi anggaran pembangunan daerah,” terang mantan Direktur Department Komunikasi Bank Indonesia ini.

Kabar positifnya, program elektronifikasi transaksi pemda ini telah terbukti meningkatkan PAD kabupaten/kota yang mengimplementasikan program ini.

“Dengan semua transaksi dilakukan melalui transfer ke rekening, kebocoran bisa dicegah,” terang lelaki yang bergabung dengan Bank Indonesia sejak tahun 1991 ini.

Elektronifikasi ini merupakan salah satu cara pemerintah mencapai target tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen di tahun 2024.

Hal ini sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.

Selain e-government, pihaknya juga mendukung pemerintah mengelektronifikasi penyaluran bantuan sosial (Bansos).

Pasalnya penyaluran bansos secara digital ini bisa tepat sasaran, tepat waktu, dan lebih cepat. (jum)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved