Berita Heboh
Data 279 Juta Penduduk Indonesia Diduga Bocor dan Dijual Online, Didapat dari Situs Milik Pemerintah
Kali ini, data yang diklaim berasal dari 279 juta penduduk di Indonesia, dijual di situs surface web Raid Forum.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kembali hangat diberitakan Isu kebocoran data pribadi yang terjadi di Indonesia.
Sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei 2021.
Belum diketahui secara pasti dari mana data itu berasal dan bagaimana data itu diperoleh.
Kali ini, data yang diklaim berasal dari 279 juta penduduk di Indonesia, dijual di situs surface web Raid Forum.

Situs ini bisa diakses siapa saja dengan mudah, karena bukan merupakan situs gelap atau situs rahasia (deep web).
Ratusan data tersebut dijual oleh seorang anggota forum dengan akun "Kotz".
Dalam keterangannya, Kotz mengatakan data tersebut berisi NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, dan gaji.
Data tersebut termasuk data penduduk Indonesia yang telah meninggal dunia.
• VIDEO Jokowi Sebut Provinsi Padang Viral, Roy Suryo Kutip Perkataan Ustaz Yusuf Mansur: Sudah, sudah
Dari data 279 juta orang tersebut, 20 juta di antaranya disebut memuat foto pribadi.
Penjual juga menyertakan tiga tautan berisi sampel data yang bisa diunduh secara gratis.
KompasTekno coba mengunduh data tersebut dan mencoba mengidentifikasi secara acak.
Hasilnya, beberapa nomor ponsel teridentifikasi di aplikasi Get Contact dengan nama yang mirip dengan data yang ada di sampel.
Ketika menelusuri beberapa nama di Google, sangat mudah untuk menemukan media sosial mereka, yang tidak jarang mencakup identitas alamat lengkap, yang ternyata juga cocok dengan sampel.
Beberapa nomor lain yang dicoba juga teridentifikasi di aplikasi Get Contact, namun dengan nama yang berbeda.
Namun, banyak juga data yang tidak cocok dan tidak teridentifikasi ketika ditelusuri dengan mesin pencarian. Kendati demikian, belum diketahui pasti keabsahan data ini.
Di situs Raid Forum, penjual tidak menuliskan berapa harga yang dipatok untuk mendapatkan dataset yang diklaim data pribadi penduduk Indonesia itu.
• Rekrutmen THL di Bitung, Intan Sebut Cara Digital Memudahkan Pelamar
Seorang pengguna Twitter dengan handle @Br_AM mengungkap bahwa dataset yang diduga berisi data pribadi penduduk Indonesia itu dijual dengan harga 0,15 bitcoin, atau sekitar Rp 84,4 juta.
Hal itu didapatkannya setelah mencoba menghubungi sang penjual.
Dalam tangkapan layar percakapan @Br_AM dan penjual, diklaim bahwa dataset tersebut diambil dari situs bpjs-kesehatan.go.id.
KompasTekno telah menghubungi pihak BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi dugaan ini.
Namun hingga berita ini ditayangkan, pihak BPJS belum memberi tanggapan.
• Kecelakaan Maut Tadi Pagi Pukul 07.15 WIB, Pengendara Supra Tewas, Nyeberang Lalu Tertabrak Innova
3 Miliar E-mail dan Password Bocor di Internet, Cek Apakah Anda Terdampak
Di era yang serba online, kebocoran data menjadi salah satu hal yang kerap terjadi. Kali ini, ada 3,27 miliar alamat e-mail beserta password yang bocor di forum peretasan populer.
Kebocoran data yang dikenal sebagai Compilation of Many Breaches (COMB) mengandung kredensial dari akun berbagai platform, termasuk Netflix, LinkedIn, Exploit.in, Bitcoin, dan lainnya.
Sebagaimana dilaporkan Cyber News, kebocoran data ini tampaknya bukan kebocoran data baru, melainkan kompilasi terbesar dari beberapa kasus kebocoran data sebelumnya.
Data COMB saat ini diarsipkan dan dimasukkan ke tempat yang terenkripsi, dan dilindungi kata sandi.
Belum diketahui database punya siapa saja yag bocor dan dimasukkan ke dalam COMB ini. Namun, dari sampel yang dilihat oleh CyberNews, mengindikasikan bahwa akun dan password e-mail itu berasal dari domain di seluruh dunia.
Sebagai informasi, pada kebocoran data COMB 2017 lalu, jumlah data yang terekspos lebih sedikit jika dibandingkan dengan kebocoran tahun 2020 ini, yakni 1,4 miliar kredensial akun.
Ketika COMB 2017 terekspos, firma keamanan siber 4iQ menguji sebagian kecil kata sandi untuk verifikasi, ternyata sebagian besar kata sandi yang diuji berfungsi.
Baik kebocoran COMB pada tahun 2017 dan 2020, keduanya disusun menurut urutan abjad yang terstruktur, dan berisi skrip yang sama untuk query e-mail dan sandi.
Menurut Cyber News kebocoran data seperti COMB ini dapat membuat menimbulkan beberapa ancaman bagi pengguna yang menjadi korban. Salah satunya ialah korban menjadi target phising dan e-mail spam.
Untuk itu, pengguna disarankan untuk menggunakan kata sandi unik di setiap akun. Lalu, pengguna juga disarankan untuk menambahkan otentikasi multifaktor, seperti Google Authenticator, pada akun mereka.
Dengan begitu, meskipun penjahat siber memiliki kredensial akun, mereka tidak akan bisa masuk ke akun tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Cyber News, Minggu (7/2/2021).
Cek, e-mail Anda termasuk dalam kebocoran ini?
Cyber News sendiri mengaku tengah menambahkan data yang terekspos di COMB 2020 ke database pemeriksa kecocoran data pribadi miliknya bernama Personal Data Leak Checker.
Di laman tersebut, seseorang bisa mengecek apakah e-mail miliknya pernah terkespos dalam kebocoran data atau tidak.
Caranya mudah. Kunjungi laman Personal Data Leak Checker, lalu masukkan e-mail yang ingin dicek di kolom "enter your e-mail". Setelah itu, klik kotak hijau bertuliskan "check now".
KompasTekno mencoba mengecek salah satu akun e-mail. Setelah mengklik "check now", muncul notifikasi berwarna hijau bertuliskan "Kami tidak menemukan e-mail Anda di antara data yang bocor".
Ini artinya e-mail yang dimasukkan KompasTekno tidak ada dalam database Personal Data Leak Checker sebagai data yang terekspos.
Kendati demikian, Cyber News memberikan saran untuk mengamankan akun dengan dua langkah, yakni menggunakan password manager dan selalu gunakan otentikasi dua faktor (2FA).
Cyber News mengklaim telah menampung 15,2 miliar akun dan 2,5 miliar e-mail unik di database miliknya tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 3 Miliar E-mail dan Password Bocor di Internet, Cek Apakah Anda Terdampak
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diduga Data 279 Juta Penduduk Indonesia Dijual Online, Termasuk Info Gaji