Kabar Israel
Kisah Raja Balak Memanggil Bileam Untuk Mengutuk Israel, Membuat Allah Marah dan Kirim Malaikat
Tanpa diminta lagi oleh orang Moab, Bileam berangkat, sehingga membuat Allah marah.
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Fistel Mukuan
Ilustrasi bangsa Israel zaman dulu
Tetapi, ketika dia menerima pesan tua-tua (tokoh-tokoh) masyarakat Moab dan Midian, dan tergoda meraih kesempatan besar untuk keuntungannya sendiri, dia mendapat peringatan ilahi bahwa tindakan-tindakannya akan dibatalkan.
Seperti ditunjukkan oleh cerita dalam Alkitab, Allah campur tangan dan kepintaran dari nabi yang keras hati serta keras kepala ini dengan pengaruh ilahi menjadi alat sehingga pesan dengan kekuatan serta kecerdikan luar biasa ini, menjadi relevan dengan tujuan bangsa Yahudi dan dihargai oleh gereja di seluruh dunia.
Kisah utama mengenai Bileam terjadi ketika bangsa Israel berkemah di dataran Moab, di daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho, di akhir 40 tahun perjalanan dari tanah Mesir menuju ke tanah Kanaan, sebelum Musa mati dan bangsa Israel melintasi sungai Yordan untuk masuk ke tanah Kanaan.
Bangsa Israel baru saja mengalahkan 2 orang raja: Sihon, raja orang Amori, dan Og, raja Basan.
Balak bin Zipor, raja Moab dan orang-orang Moab menjadi gentar (Bilangan 22:2), maka Balak mengirim utusan yang terdiri dari para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian, dengan membawa di tangannya upah penenung, memanggil Bileam untuk datang mengutuki orang Israel (Bilangan 22:4-5).
Tidak jelas dalam teks Masoret dan Septuaginta di negara mana Bileam tinggal, kecuali dikatakan "dari Aram",
meskipun Taurat Samaria, Vulgata, dan Peshitta Siria semuanya menyebutnya dari Amon.
Mula-mula Bileam tidak mau pergi, karena dalam mimpi dilarang oleh Allah.
Namun setelah orang-orang Moab datang lagi, Bileam diberi izin untuk pergi asalkan hanya mengucapkan apa yang diperintahkan oleh Allah.
Tanpa diminta lagi oleh orang Moab, Bileam berangkat, sehingga membuat Allah marah.

Allah mengirimkan malaikat-Nya menghadang di jalan yang dilalui Bileam, tetapi 3 kali keledai Bileam menghindarinya, meskipun Bileam yang tidak bisa melihat malaikat itu memukulnya.
Pada kali ketiga, keledainya tiba-tiba dapat berbicara dan memprotes Bileam yang memukulnya tiga kali.
Barulah saat itu Bileam dapat melihat malaikat yang membawa pedang terhunus siap membunuhnya. Bileam diperingatkan untuk hanya mengatakan apa yang diperintahkan oleh Allah.
Orang-orang Israel sudah hampir siap untuk memasuki negeri Kanaan.