Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel

Kisah Raja Balak Memanggil Bileam Untuk Mengutuk Israel, Membuat Allah Marah dan Kirim Malaikat

Tanpa diminta lagi oleh orang Moab, Bileam berangkat, sehingga membuat Allah marah.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Fistel Mukuan
Wikipedia
Ilustrasi Bileam, Seorang yang Disadarkan Keledai untuk Tak Mengutuk Israel 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam Alkitab Perjanjian Lama Kitab Bilangan pasal 22-24 menceritakan kisah Balak bin Zipor yang memanggil Bileam bin Beor untuk mengutuk Israel.

Dalam Alkitab ditulis Balak bin Zipor adalah raja Moab pada zaman bangsa Israel di bawah pimpinan Musa bersiap untuk memasuki tanah Kanaan.

Raja Balak memanggil Bileam untuk mengutuk bangsa Israel.

Dipanggilnya Bileam oleh raja Balak, karena takut kepada bangsa Israel.

Balak telah melihat segala yang dilakukan Israel kepada orang Amori saat itu.

Pesan Balak saat memanggil Bileam, ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah didepanku.

Karena Balak melihat bangsa Israel lebih kuat dari mereka.

Pikir Balak, siapa tahu saat Bileam mengutuk Israel, Moah bisa mengalahkan dan menghalaunya.

Balak sangat yakin, siapa yang dikutuk Bileam akan terkutuk.

Namun, semua itu tidak terjadi sesuai yang diinginkan raja Balak.

Yosefus, sang sejarawan, menyebut dia "seorang peramal" (tukang tenung), orang yang memiliki kemampuan meramal dan sihir. Ucapan Balak kepadanya dalam Bilangan 22:6 dimaksudkan untuk membujuk dia dan membuat dia menuruti kehendaknya.

Tetapi, ternyata Bileam mengenal Allah yang Esa dan Sejati.

Seorang penafsir menulis: "Dia memiliki karunia-karunia yang tinggi serta intuisi tentang kebenaran - singkatnya, dia adalah seorang penyair dan nabi.

Dia sendiri mengaku memperoleh karunia-karunia itu dari Allah.

Tetapi, dia merasa bangga atas keberhasilannya itu, kemudian menjadi sombong dan menganggap karunia-karunia itu adalah miliknya sendiri dan dapat dipakai untuk maksud-maksudnya sendiri, menjadikannya barang dagangan untuk memperoleh kekayaan dan kehormatan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved