Berita Minsel
Korban Tenggelam di Teluk Amurang Minsel Dijuluki Sniper karena Ahli Memanah Ikan di Dasar Laut
Menurut Hardy Sangkoy, salah seorang teman korban, keahlian Jenly memanah ikan di dasar laut, cukup terkenal.
Penulis: Rul Mantik | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kematian Jenly Lombonaung, nelayan asal Desa Mobongo yang tewas tenggelam di Teluk Amurang, meninggalkan banyak kesan.
Bagi teman-temannya, Jenly dijuluki sniper.
Menurut Hardy Sangkoy, salah seorang teman korban, keahlian Jenly memanah ikan di dasar laut, cukup terkenal.
"Karena kehliannya memanah ikan di dasar laut, Jenly dijuluki sniper oleh warga Mobongo," ungkap Hardy.
Tiap kali melaut, hasil yang diperoleh almarhum Jenly sangat memuaskan. Ikan yang dia tangkap dengan cara dipanah adalah ikan-ikan pilihan.
"Hasil dari melaut adalah ikan-ikan nomor satu, seperti goropa, bobara, baronang dan ikan karang yang banyak diminati orang," terang Hardy.
Tak heran, usai melaut, para pelanggan berebut membeli ikan karang hasil tangkapan Jenly.
"Pelanggan Jenly cukup banyak. Tidak hanya rumah makan, namun juga warga sekitar yang suka makan ikan mangael," papar Hardy.
Wilayah perburuan ikan oleh Jenly, biasanya di wilayah Teluk Amurang dan sekitarnya.
Keahliannya menyelam di dasar laut sangat dikenal orang. Meski tak pakai tabung oksigen, dia bisa menyelam hingga kedalaman 18 meter di bawah permukaan laut.
"Korban adalah salah satu nelayan yang ahli menyelam tanpa peralatan selam. Dia biasa menyelam hingga kedalaman 18 meter. Di kedalaman itulah dia melakukan aktifitas memanah ikan," ungkap Hardy.
Di hari naas, Kamis (13/5/2021) kemarin, Jenly kembali melakukan aktifitas memanah ikan di Teluk Amurang.
Sekira Pukul 13.00 Wita, dia mulai melakukan penyelaman. Beberapa ekor ikan sudah berhasil dia tangkap.
Namun, setelah beberapa lama dia menyelam, Jenly tak kunjung muncul ke permukaan laut.
Merasa janggal, salah seorang teman korban menyelam untuk mencari tahu keadaan korban.