Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lebaran 2021

Cerita Irzan, Kayuh Sepeda Ontel dari Rembang ke Pemalang, Berbekal Uang Rp 100 Ribu, Tempuh 249 Km

Mahasiswa Sekolah Tinggi Al Anwar itu mudik dari Kabupaten Rembang menuju kampungnya di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

TribunPantura/Istimewa
Irzan Al Majid pemuda asal Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, singgah di Kota Lama Semarang, saat menempuh perjalan dari Rembang ke Pemalang, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemudik berikut ini memilih bersepeda untuk dari pondok pesantren yang ada di Sarang, Rembang.

Seperti apakah kisah perjalanan mereka menempuh ratusan kilometer untuk pulang itu?

Cerita berikut diutarakan oleh seorang pemudik yang menempuh jarak ratusan kilometer dengan sepeda datang dari pemuda Irzan Al Majid (21).

Cerita Pemudik Bersepeda Ontel dari <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/rembang' title='Rembang'>Rembang</a> ke <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pemalang' title='Pemalang'>Pemalang</a>, Tempuh Jarak 249 Km Selama <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/3-hari' title='3 Hari'>3 Hari</a>

Mahasiswa Sekolah Tinggi Al Anwar itu mudik dari Kabupaten Rembang menuju kampungnya di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Ia rela menempuh jarak sejauah 249 kilometer selama tiga hari dengan mengayu pedal sepeda ontelnya.

Selain itu dirinya juga diketahui hanya berbekal uang Rp 100.000 selama di perjalanan.

Irzan bersama rekan kampusnya yaitu Husni Amri pemuda asal Comal Pemalang, berangkat pada Kamis (29/4/2021) dan sampai di Pemalang Minggu (2/5/2021).

Irzan pun menceritakan pengalaman mengayuh ratusan kilometer menuju kampung halamannya kepada Tribunpantura.com.

Dituturkannya Irzan, panasnya aspal Pantura menyapanya saat bersepeda menempuh perjalanan dari Rembang menuju Pemalang.

Meski demikian, ia tetap menjalankan ibadah puasa, walaupun melakoni perjalanan berat.

Pengakuan Warga Lihat Kebakaran Balai Wartawan dan Rumah Makan Ria Rio Manado

"Yang paling berat di Pantura wilayah Pati sampai Demak, karena saat perjalanan cuaca panas sekali, di tambah jalan lurus tanpa ditumbuhi pohon," jelasnya, Selasa (11/5/2021).

Meski perjalanan pulang ke kampung halaman menggunakan sepeda pernah ia lakukan tahun lalu, namun menurutnya, perjalan kali ini sangat berbeda.

"Dari Rembang sampai Demak, kaki saya terasa sakit, mungkin karena terburu-buru juga."

"Namun saya tekatkan untuk bisa pulang dan menginap di Semarang, di daerah Ngaliyan," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved