Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Malaysia Tangkap Militan Abu Sayyaf, Rencanakan Penculikan dan Pemerasan

Filipina, Malaysia, dan Indonesia telah bekerja sama selama bertahun-tahun dalam memerangi penculikan yang dilakukan oleh kelompok militan Abu Sayyaf.

INQUIRER/RADYO
Kelompok bersenjata Abu Sayyaf 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pejabat militer Filipina mengatakan pihak berwenang Malaysia telah berhasil menangkap delapan tersangka militan Abu Sayyaf.

Para militan tersebut diduga merencanakan penculikan dengan uang tebusan di Malaysia.

Mengutip warta VOA Indonesia, Komandan Brigade Marinir Filipina Kolonel Hernanie Songano, Senin (10/5/2021), mengatakan para militan Filipina tersebut ditangkap pada Sabtu (8/5/2021) di negara bagian Sabah, Malaysia.

Mereka melarikan diri ke wilayah itu pada Maret karena serangan militer terhadap basis-basis mereka di hutan di Provinsi Sulu, bagian Selatan Filipina.

“Sangat mungkin mereka berniat menjadikan Sabah sebagai tempat kegiatan penculikan mereka,” kata Songano dalam sebuah pernyataan.

"Mereka tahu bahwa akan sangat sulit bagi mereka untuk melancarkan kekejaman di Sulu karena operasi militer yang terus-menerus di daerah tersebut."

Para tersangka militan mungkin membantu mengatur perjalanan militan asing ke Filipina selatan, kata Songano, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Filipina, Malaysia, dan Indonesia telah bekerja sama selama bertahun-tahun dalam memerangi penculikan yang dilakukan oleh kelompok militan Abu Sayyaf.

Pejabat militer Filipina mengatakan, para tersangka militan dipimpin oleh komandan Abu Sayyaf, Sansibar Bensio dan Mabar Binda.

Kelompok ini terlibat dalam sejumlah bentrokan sebelumnya dengan militer Filipina, termasuk pertempuran pada 2011 di Sulu di mana seorang perwira marinir dipenggal.

Filipina dan Amerika Serikat menganggap Abu Sayyaf sebagai organisasi teroris yang terkait dengan pengeboman, penculikan dengan uang tebusan, dan pemenggalan kepala.

Para militan telah dilemahkan oleh sejumlah kekalahan saat bertempur, sejumlah anggota yang menyerahkan diri, dan pertikaian di dalam kelompok.

Namun, kelompok itu tetap menjadi ancaman keamanan nasional. (*)

Baca juga: Ali Kalora Cs Bunuh 2 Warga Kalemago, Serangan Terkini Teroris MIT Poso, Ini Potret Kondisi Korban

Baca juga: Valentino Rossi Tak Punya Lagi Semangat Bertarung, Ini Alasan Jorge Lorenzo Kritisi The Doctor

Baca juga: Satu Lagi, Korban Tersengat Listrik di Kampung Deahe Sitaro, Meninggal Dunia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved