Apa itu
Apa itu Lupus? Penyakit Sulit Disembuhkan Diperingati 10 Mei, Gejalanya Sering tak Disadari
Lupus adalah penyakit autoimun atau penyakit peradangan (inflamasi) kronis yang disebabkan oleh sistem imun atau kekebalan tubuh yang menyerang sel
Ruam sering terjadi setelah pasien berada di bawah sinar matahari.
Penderita mungkin memiliki luka di mulut dan rambut rontok.
Seiring waktu, beberapa orang dengan lupus memiliki masalah dengan jantung, paru-paru, ginjal, sel darah, atau sistem saraf.
Tidak ada tes pemeriksaan tunggal untuk lupus, mengapa? karena lupus mempengaruhi orang dalam cara yang berbeda, akan sulit untuk mendiagnosisnya dengan satu tes saja.
Dokter akan memeriksa lupus dengan mengajukan pertanyaan tentang gejala-gejala dan riwayat kesehatan di masa lalu dan melakukan beberapa tes urine dan tes darah.
Diagnosis
Diagnosis lupus yang benar membutuhkan pengetahuan dan kesadaran di pihak dokter dan komunikasi yang baik di pihak pasien.
Riwayat medis yang akurat, pemeriksaan fisik dan hasil tes laboratorium membantu dokter mempertimbangkan penyakit lain yang mungkin menyerupai lupus atau menentukan apakah Anda benar-benar memiliki penyakit tersebut.
Tes yang paling berguna untuk membantu diagnosis mengidentifikasi auto-antibodi tertentu sering hadir dalam darah para pengidap lupus.
Sebagai contoh, tes antibodi antinuklear (ANA) biasanya digunakan untuk mencari auto-antibodi yang bereaksi terhadap komponen inti sel-sel tubuh.
Sekitar 98 persen orang dengan lupus memiliki ANA, yang dapat menyerang bahan inti sel Anda.
Namun, ada sejumlah penyebab lain dari ANA positif selain lupus, termasuk infeksi dan penyakit autoimun lainnya.
Alat diagnostik untuk lupus termasuk:
- Riwayat kesehatan
- Selesaikan pemeriksaan fisik
- Tes laboratorium:
- laju endap darah (LED)
- kimia darah
- Antinuclear Antibody (ANA)
- Tes autoantibodi lainnya
- Biopsi kulit
- Biopsi ginjal
Lupus: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Gejala
Melansir Mayo Clinic, gejala lupus bisa muncul tiba-tiba atau berkembang secara perlahan.
Gejala juga bisa muncul ringan, berat, sementara atau permanen. Gejala lupus yang dialami setiap orang juga tergantung pada sistem tubuh mana yang dipengaruhi oleh penyakit tersebut.
Namun, gejala yang paling umum antara lain:
- kelelahan
- demam
- nyeri sendi, kaku dan bengkak
- ruam berbentuk kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung atau ruam di tempat lain pada tubuh
- lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari (fotosensitifitas)
- jari dan jari kaki yang berubah menjadi putih atau biru ketika terpapar dingin atau selama periode yang penuh
- tekanan (fenomena Raynaud)
- sesak napas
- nyeri dada
- mata kering
- sakit kepala, kebingungan, dan kehilangan ingatan.
Penyebab
Sebagian besar penyakit lupus terjadi karena kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan.
Mereka yang memiliki kecenderungan bawaan untuk lupus dapat terserang penyakit tersebut ketika bersentuhan dengan sesuatu di lingkungan yang dapat memicu lupus.
Sebagian besar kasus kupus belum diketahui apa penyebabnya. Namu, hal-hal berikut ini bisa menjadi pemicu umum penyakit lupus:
1. Sinar matahari
Paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respons internal pada orang yang rentan.
2. Infeksi
Memiliki infeksi dapat menyebabkan lupus atau menyebabkan kekambuhan pada beberapa orang.
3. Konsumsi obat-obatan
Lupus dapat dipicu oleh beberapa jenis obat tekanan darah, obat anti-kejang dan antibiotik.
Penderita lupus karena pemakaian obat tertentu biasanya menjadi lebih baik ketika mereka berhenti minum obat.
4. Lingkungan
Faktor lingkungan seperti gaya hidup merokok, stres, dan paparan racun seperti debu silika bisa menjadi penyebab potensial lupus.
5. Genetika
Lebih dari 50 gen yang terkait dengan lupus telah diidentifikasi. Selain itu, memiliki riwayat keluarga yang menderita lupus juga dapat meningkatkan risiko yang sama.
6. Hormon
Beberapa penelitian menunjukkan kadar hormon abnormal, seperti peningkatan kadar estrogen, dapat berkontribusi terhadap lupus.
Pengobatan
Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit ini. Namun, ada banyak jenis perawatan yang dapat membantu mengelola gejala lupus.
Pengobatan untuk lupus berfokus pada beberapa faktor berikut:
- mengobati gejala lupus yang dimiliki pasien
- mencegah memburuknya gejala
- mengurangi jumlah kerusakan yang terjadi pada sendi dan organ.
Obat-obatan yang diberikan untuk pasien lupus biasanya bekerja dengan cara berikut:
- menenangkan sistem kekebalan tubuh
- mengurangi jumlah pembengkakan atau peradangan yang dialami pasien
- membantu mencegah kerusakan pada sendi atau organ dalam.
- Mengikuti rejimen pengobatan yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan sangat penting dalam
- membantu mengelola gejala dan menjalani kehidupan yang normal bagi penderita.
Gejala lupus yang dialami pasien juga dapat berubah seiring waktu. Karena itu, penyedia layanan kesehatan dapat mengubah obat atau menyesuaikan dosis obat yang biasa dikonsumsi pasien.
Selain pengobatan, penyedia layanan kesehatan juga dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mengelola gejala lupus.
Berikut perubahan gaya hidup untuk mengelola gejala lupus:
- menghindari paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan
- mengonsumsi makanan sehat
- mengonsumsi suplemen yang dapat membantu mengurangi gejala, seperti vitamin D, kalsium, dan minyak ikan
- berolahraga secara teratur
- hindari gaya hidup merokok
Mengapa Penyakit Lupus Sulit Disembuhkan?
Penyakit ini di antaranya bisa menyerang kulit, persendian, dan bahkan organ dalam seperti ginjal, jantung, paru-paru, hingga darah.
Pada penderita lupus, sistem imun tidak dapat membedakan sel sehat dan sel bakteri atau virus, sehingga antibodi yang diproduksina menyerang sel-sel yang sehat.
Untuk mudahnya, dapat dibayangkan bahwa dalam keadaan normal, sistem imun mempunyai fungsi mengendalikan pertahanan tubuh.
Sistem imun ini bekerja melawan infeksi dalam arti memusnahkan kuman penyakit, bakteri, virus, dan zat asing lainnya yang masuk ke dalam tubuh.
Pada lupus dan penderita penyakit autoimun lainnya, sistem pertahanan tubuh berbalik menyerang jaringan tubuh sendiri, yaitu antibodi yang dihasilkan menyerang sel-sel darah, organ, dan jaringan tubuh yang sehat sehingga terjadilah penyakit menahun.
Bagaimana sistem kekebalan tubuh bisa munculkan lupus?
Sebagaimana telah diketahui, bahwa tubuh manusia memiliki sistem kekebalan tubuh atau sistem imun.
Melansir Buku Lupus: Manis Namanya, Dahsyat Gejalannya (2020) oleh Srikandi Waluyo dan dr. Budhi Marhaendra Putra, SAkp, MHA, penyakit lupus menurut para ahlinya, diduga berkaitan dengan sistem imun yang berlebih.
Antibodi yang terbentuk dalam sistem imun untuk menyerang sumber penyakit yang masuk ke dalam tubuh itu diproduksi berlebihan.
Akibatnya, antibodi yang berlebih ini menyerang jaringan dan sel-sel tubuh yang sehat.
Kelainan inilah yang disebut autoimunitas. Menjadi gawat, antibodi berlebihan bisa masuk ke seluruh jaringan tubuh dengan dua cara, yakni:
1. Secara langsung
Antibodi langsung menyerang jaringan dan sel tubuh, misalnya sel-sel darah marah yang jika diserang pasti hancur.
Kondisi ini mengakibatkan penderitanya kekurangan darah merah yang disebit anemia.
2. Bergabung
Antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi) membentuk ikatan yang disebut “kompleks imun”.
Gabungan antibodi dan antigen tersebut ikut mengalir bersama darah dan jika tersangkut di salah satu pembuluh darah kapiler, maka di situ gabungan atau kompleks tersebut menimbulkan peradangan.
Dalam kondisi normal, kompleks imun ini akan dibatasi oleh sel-sel radang yang disebut fagosit. Tapi, dalam kondisi lupus atau abnormal ini, kompleks imun tidak sepenuhnya bisa dibatasi.
Bahkan sel-sel radang “berbiak” makin banyak disertai pengeluaran enzim yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks imun.
Akibatnya, peradangan akan berkepanjangan, merusak dan mengganggu organ tubuh yang ketempatan atau tempat perhentian kompleks imum.
Gejalanya akan tampak sebagai penyakit yang muncul.
Karena kompleks imun bisa berjalan-jalan mengikuti aliran darah, maka organ-organ dalam tubuh dan setiap sistem tubuh akan terancam.
Dengan demikian, penyembuhan penyakit lupus sungguh sulit dilakukan, apalagi belum diketahui obat yang manjur menghentikan proses terjadinya penyakit tersebut.
Mekanisme dan penyebab penyakit autoimun ini memang belum sepenuhnya dimengerti. Para peneliti masih menduga-duga.
Oleh karena itu, belum diketmukan juga obat-obatan yang mampu menyembuhkan lupus secara langsung.
Sebagaimana telah kita pahami, bahwa tubuh manusia memiliki sistem kekebalan tubuh atau bisa juga disebut sistem imunitas tubuh.
TAUTAN AWAL: Lupus
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/penyakit-lupus-444.jpg)